Suara.com - Memori masa lalu dapat menentukan jalan hidup seseorang. Jika ingatan dipenuhi kenangan yang bahagia dan positif, hal ini akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang lebih bahagia, serta memiliki mental yang sehat.
Namun, bagaimana dengan memori beruapa pengalaman traumatis di masa lalu?
Hal ini yang coba diungkap oleh penelitian yang terbit dalam Journal of Abnormal Psychology. Penelitian itu mencoba untuk memahami ingatan dari trauma masa lalu yang cukup mengganggu psikologis seseorang.
“Teori kognitif gangguan stres pasca-trauma, menunjukkan ada ingatan intrusif dari peristiwa traumatis. Sebagian ini disebabkan oleh perubahan spesifik, juga bagaimana orang merasa, berpikir, dan berperilaku selama peristiwa itu,” ungkap peneliti dari University College London, Alessandro Massazza.
“Kami memberikan dukungan untuk hipotesis ini dengan menunjukkan, ada momen-momen spesifik dari peristiwa traumatis, yang kemudian dialami sebagai ingatan yang mengganggu oleh reaksi peritraumatik,” lanjutnya.
Mengutip Psychology Today, peneliti menyebut reaksi peritraumatik adalah gambaran dari pikiran emosi, serta perilaku seseorang yang dimilikinya, ketika pernah merasakan peristiwa traumatis.
Kondisi ini bisa mengakibatkan keparahan, seperti disosiasi, kesusahan, ketakutan, kengerian, imobilitas, dan ketidakberdayaan selama mengalami peristiwa.
Untuk menguji studi ini, para peneliti melakukan survei terhadap 104 orang peserta yang selamat dari gempa bumi Italia Tengah, yang terjadi pada 2016-2017.
Para peneliti coba bertanya kepada para penyintas dan menanyakan tentang peristiwa trauma yang mereka hadapi pasca-bencana.
Baca Juga: Memori Dunia Lama
Selain itu, peneliti juga coba menilai trauma tersebut lewat lima dimensi reaksi peritraumatik. Antara lain kelelahan mental, disosiasi somatoform, kelebihan kognitif, imobilitas, dan kesusahan.
“Memori intrusif hanya dapat diingat tanpa sadar, dan dipicu oleh hal-hal internal. Misalnya seperti objek yang berhubungan dengan peristiwa traumatis,” ungkap Alessandro Massazza.
“Misalnya, seorang korban gempa bumi lebih mungkin mengalami ingatan traumatis yang cukup mengganggu, salah satunya tentang rumah mereka yang runtuh akibat gempa,” lanjut Alessandro.
Selain itu, para peneliti juga meminta penyintas untuk mengidentifikasi gambaran ingatan lain tentang gempa bumi. Dengan cara ini, mereka dapat membandingkan reaksi peritraumatik dari ingatan traumatis yang mengganggu dan tidak mengganggu.
Hasilnya, reaksi peritraumatik yang parah lebih mudah muncul di ingatan yang mengganggu, dibanding ingatan lain yang tidak mengganggu. Karena itu, peneliti menyimpulkan ingatan peristiwa traumatis lebih mungkin diingat oleh seseorang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang