Suara.com - Kasus autoimun di dunia kian meningkat setiap tahun. Data The Lupus Foundation of America memperkirakan ada 16 ribu orang di dunia didiagnosis autoimun lupus setiap tahunnya.
Meski begitu, kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun masih rendah karena gejalanya yang bervariasi dan menyerupai penyakit lain.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Dr. dr. Stevent Sumantri, Sp.PD., K-AI., jenis baru penyakit autoimun juga kian bertambah seiring waktu. Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 150 jenis penyakit autoimun.
"Lebih dari 150 jenis penyakit autoimun yang diketahui. Dapat ditandai dengan munculnya gejala-gejala umum seperti kelelahan, otot pegal, bengkak dan kemerahan, demam ringan, mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki, rambut rontok, serta ruam kulit," jelas dokter Stevent saat webinar DBS eTalk Series 'Autoimmune Won’t Keep You Apart: Living Well with Loved Ones', Kamis (7/10/2021).
Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan secara keliru menyerang tubuh sendiri karena tidak dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh.
Dokter Stevent menjelaskan, pada pengidap autoimun, sistem kekebalan tubuh salah mengira bagian tubuh sendiri, misalnya persendian atau kulit, sebagai benda asing dan melepaskan protein yang disebut autoantibodies untuk menyerang sel-sel sehat.
"Penyakit autoimun dapat menyebabkan timbulnya penyakit lainnya, atau bahkan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik dan tepat," ucapnya.
Penyakit autoimun sebenarnya bukan tidak bisa disembuhkan. Dosen kedokteran itu menyampaikan bahwa penyakit autoimun bisa dikontrol jika dideteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat.
"Pasiennya dapat menjalani hidup dengan baik dan nyaman jika terdiagnosis sejak awal serta mendapatkan perawatan yang tepat secara konsisten," katanya.
Baca Juga: Kisah Wanita Nyawanya Terancam Penyakit Langka, Selamat Berkat Jadi Model Dewasa
Namun, diakui dokter Stevent, pengobatan autoimun memang tidak bisa dikatakan murah.
Oleh sebab itu, sebagai upaya tindakan proteksi, DBS Indonesia luncurkan produk perlindungan MiEarly Critical Protection (MiECP). Asuransi tersebut fokus memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis, termasuk yang disebabkan oleh penyakit autoimun.
Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung menyampaikan bahwa produk MiECP melengkapi blueprint strategi manajemen kekayaan dari DBS Treasures, mencakup rangkaian produk perlindungan komprehensif yang relevan bagi Nasabah.
DBS Treasures bermitra dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia meluncurkan MiECP sebagai komitmen bersama untuk melindungi tidak hanya kesehatan Nasabah, namun juga kekayaan serta gaya hidup Nasabah bersama keluarga.
Berita Terkait
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
Dari Puteri Indonesia hingga Duta Perubahan: Kisah Inspiratif Qory Sandioriva
-
Rutin ke Psikiater, Ashanty Tak Terima Disebut Sakit Jiwa
-
Qory Sandioriva 17 Tahun Lawan Autoimun, 13 Organ Diserang dan Hampir Buta
-
Anak Jadi Alasan Qory Sandioriva Bertahan 17 Tahun Lawan Autoimun
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!