- Dokter Tifa mengklaim Presiden ke-7 Jokowi menderita penyakit autoimun yang agresif
- Syarat utama yang diajukan Dokter Tifa agar Jokowi bisa sembuh adalah melakukan "taubatan nasuha"
- Klaim penyakit autoimun ini telah dibantah oleh mantan ajudan Jokowi
Suara.com - Pegiat media sosial yang juga seorang dokter, Tifauzia Tyassuma atau lebih dikenal sebagai Dokter Tifa, kembali melontarkan pernyataan kontroversial yang menyasar langsung kondisi kesehatan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Ia mengaku memiliki obat manjur untuk mengatasi penyakit autoimun yang diyakininya diderita oleh Jokowi.
Tawaran ini datang setelah Tifa mengamati tidak adanya perkembangan signifikan pada kondisi kesehatan Jokowi selama lima bulan terakhir. Melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter), ia secara terbuka menyuarakan keprihatinannya.
"Sejak akhir April 2025 sampai akhir September 2025, artinya sudah 5 bulan tampak Penyakit Autoimun Agresif belum menunjukkan progres yang berarti," tulis Dokter Tifa di akun pribadinya @DokterTifa pada Selasa (30/9/2025).
Dokter Tifa menyoroti minimnya informasi resmi mengenai kondisi kesehatan sang mantan presiden. Menurutnya, tidak pernah ada rilis resmi dari tim Dokter Kepresidenan yang menjelaskan secara transparan penyakit yang diderita Jokowi.
"Tidak pernah ada kabar bahwa pak Joko Widodo berobat secara serius dan Dokter Kepresidenan juga belum pernah satu kalipun memberikan release terkait keadaan pak Joko Widodo ini," tambahnya.
Merasa memiliki solusi, Tifa pun menawarkan sebuah protokol pengobatan yang ia klaim telah terbukti ampuh. Protokol yang telah dipatenkan dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ini diberi nama "Nutrisi Surgawi the 7 Colors Garden Plate".
"Seperti juga berkali-kali saya sampaikan, jika pak Joko Widodo ingin sembuh, saya punya Protokol Autoimun yang sudah terbukti mampu membantu kesembuhan pasien, dengan suplementasi, nutrisi molekuler, herbal bioactive compounds, dan pola makan berbasis Al Quran, yang saya HAKI-kan dengan nama: Nutrisi Surgawi the 7 Colors Garden Plate," bebernya.
Namun, yang paling menyita perhatian publik bukanlah tawaran pengobatannya, melainkan syarat utama yang harus dipenuhi Jokowi jika ingin sembuh. Menurut Dokter Tifa, kesembuhan hanya bisa datang jika disertai dengan pertobatan yang sungguh-sungguh.
"Sebetulnya syarat untuk sembuh dari penyakit berat itu mudah: taubatan nasuha, berjanji kepada Allah dengan sungguh-sungguh berhenti melakukan kejahatan, kebohongan, dan kemunafikan, insyaAllah di masa lansia mencapai akhiratul hasanah, Husnul khatimah," ungkapnya.
Baca Juga: Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
Pernyataan ini sontak memicu beragam reaksi di kolom komentar media sosialnya.
Sebelumnya, Dokter Tifa mendiagnosis Jokowi menderita autoimun berdasarkan pengamatannya pada perubahan fisik, seperti munculnya bercak hitam di wajah dan kerontokan rambut.
“Pak Jokowi kok seperti kena Autoimun? Wajah dan leher tiba-tiba penuh melasma atau bercak-bercak hitam, Dan tiba-tiba juga alopecia berat, rambut rontok mendadak di dahi, ubun-ubun, belakang kepala. Autoimun atau Hiperkortisolisme?” tulisnya beberapa waktu lalu.
Namun, klaim Tifa ini telah dibantah oleh pihak terdekat Jokowi. Mantan Ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, menegaskan bahwa Jokowi hanya menderita alergi kulit biasa, yang sempat membuatnya absen dari acara Hari Kesaktian Pancasila.
“Betul, tidak hadir. Beliau masih proses penyembuhan dari alergi kulit,” ungkap Kompol Syarif saat dihubungi pada Senin (2/6/2025).
Berita Terkait
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Gubernur Aceh Mualem Jajan Es Krim di Motor Pelat BK, Sindir Gubsu Bobby Nasution?
-
Profil dan Rekam Jejak Abu Bakar Ba'asyir, Mendadak Temui Jokowi di Solo
-
Kenapa Abu Bakar Ba'asyir Mendadak Temui Jokowi? Misteri Pertemuan 20 Menit Dua Tokoh Kontras
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September
-
Orang Tua Murid Cemas Pasca 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Tuntut Tanggung Jawab!
-
Demi Makanan Bergizi Aman, BGN Dorong Sterilisasi dan Penggunaan Air Galon di SPPG
-
Dian Sandi PSI Pasang Badan, Sebut Penggugat Ijazah Gibran Bahayakan Hubungan RI-Singapura
-
Ahli Kesehatan Tantang Menkeu Purbaya Buka Dialog Soal Kebijakan Cukai Rokok
-
Langka di Indonesia, Fitra Eri Harus 'Terbang' Demi Temukan SPBU Shell Lengkap di...