Suara.com - Kesering buang air kecil tentu tidak nyaman, terutama ketika berpergian atau sedang menyelesaikan pekerjaan penting. Tapi, keseringan buang air kecil ini bisa berkaitan dengan banyak faktor, beberapa di antaranya bisa dikendalikan dan tidak.
Jika Anda keseringan buang air kecil berulang-ulang kali atau berkepanjangan. Maka, Anda harus mewaspadai kondisi itu bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain.
Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa masalah kesehatan yang menyebabkan seseorang sering buang air kecil. Bila Anda mengalaminya, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih biasanya menyerang bagian ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Kondisi ini terjadi ketika mikroba seperti bakteri mengambil alih pertahanan saluran kemih, yang menyebabkan gejala termasuk sering ingin buang air kecil, rasa sakit, sensasi terbakar saat buang air kecil, sakit perut dan banyak lagi. Infeksi saluran kemih dapat mempengaruhi pria dan wanita dengan gejala yang hampir sama.
2. Diabetes
Sering buang air kecil juga bisa disebabkan oleh diabetes tipe 1 atau tipe 2. Diabetes yang tidak terkontrol berarti kadar gula darah tinggi dalam tubuh telah menyebabkan lebih banyak cairan keluar dari ginjal dalam bentuk urine.
Selanjutnya, kondisi ini bisa menyebabkan rasa haus dan lapar yang berlebihan, penurunan berat badan, kelelahan, masalah penglihatan, perubahan suasana hati dan banyak lagi.
3. Tiroid
Baca Juga: Selain Virus Corona, Informasi Hoaks Juga Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Hipertiroidisme mengacu pada suatu kondisi, di mana kelenjar tiroid terlalu aktif dan menghasilkan lebih banyak hormon dari biasanya. Kondisi ini bisa memengaruhi fungsi ginjal, yang menyebabkan sering buang air kecil. Gejala lain termasuk penurunan berat badan, irama jantung tidak teratur, insomnia, rambut rontok, dan sering buang air besar.
4. Masalah prostat
Kanker prostat adalah salah satu kanker paling umum yang menyerang pria. Prostat, yang merupakan kelenjar kecil dalam sistem reproduksi pria bisa menghasilkan cairan yang memperkaya air mani.
Pembesaran prostat dapat menyebabkan banyak komplikasi, mulai dari sering buang air kecil, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil atau ejakulasi hingga kesulitan menghentikan atau memulai buang air kecil.
5. Stroke
Stroke seringkali dapat merusak saraf yang mengatur fungsi kandung kemih. Karena saraf tidak bisa mengirim sinyal yang tepat ke kandung kemih, hal ini bisa menyebabkan kesulitan menahan keinginan buang air kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia