Suara.com - Sendawa dan kentut adalah hal yang sangat normal. Walau begitu, banyak orang sering menganggap tabu atau tidak sopan ketika seseorang kelepasan bersendawa atau kentut.
Tak hanya itu, beberapa orang yang sering sendawa atau kentut juga mungkin sering mendapat kritik dari orang lain. Karena, beberapa orang tidak bisa melakukannya atau tidak terlalu sering,
Menurut survei pada orang Inggris dan Amerika, sebanyak 90 persen orang sering kentut dan bersendawa. Sebanyak 60 persen sering mengalami keroncongan, 58 persen sendawa dan 48 persen bau mulut yang terjadi selama 24 jam.
Penelitian dari Institut Penelitian Yayasan Roma di AS ini hanya menunjukkan betapa normalnya kentut dan sendawa setiap hari. Namun, terlalu sering kentut dan sendawa mungkin perlu diwaspadai.
Studi ini menemukan semakin banyak orang kentut dan sendawa, maka semakin besar risiko mereka mengalami depresi, stres dan kecemasan.
Kebiasaan buang gas ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga mengganggu orang di sekitar, hubungan sosial dan menurunkan kepercayaan diri.
"Keseringan kentut dan sendawa berkaitan dengan tingkat depresi, kecemasan dan stres yang tinggi serta gangguan kualitas hidup," kata Profesor Olafur Palsson dari Departemen Kedokteran Universitas North Carolina dikutip dari The Sun.
Orang kentut dan sendawa itu disebabkan oleh faktor, yakni udara yang tertelan atau makanan. Hanya saja, seberapa sering orang kentut dan sendawa berbeda-beda.
NHS mengatakan rata-rata orang mengeluarkan sekitar satu liter gas usus sehari. Makanan yang menghasilkan lebih banyak gas saat dicerna termasuk brokoli, apel, pir, roti, sereal, dan mie.
Baca Juga: Ahli: Flu Bisa Picu Pandemi yang Lebih Bahaya dari Virus Corona Covid-19
Menelan udara ketika makan terlalu cepat atau merokok juga bisa membuat seseorang lebih sering kentut dan sendawa.
Menurut NHS, rata-rata orang kentut antara 5 hingga 15 kali sehari. Tapi, jumlah rata-rata kentut yang normal itu berbeda-beda pada setiap orang dan tergantung pada makanan yang dikonsumsi.
Sementara itu, NHS mengatakan jumlah rata-rata orang bersendawa normalnya 30 kali sehari, baik sendawa yang terdengar maupun diam-diam. Biasanya sendawa terjadi setelah makan atau minum. Minuman bersoda adalah penyebab utama sendawa.
Anda perlu mewaspadai bila kentut sudah berbau dan berlebihan karena bisa menjadi pertanda masalah kesehatan. IBS, penyakit celiac dan intoleransi laktosa bisa menyebabkan banyak gas menumpuk di usus. Gejala umum masalah kesehatan itu juga mungkin termasuk diare, sembelit, kembung dan merasa sakit.
Jika khawatir terlalu sering kentut, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut.
- Makan dalam porsi kecil dan lebih sering
- Minum atau makan perlahan
- Olahraga teratur
- Minum teh peppermint
- Mengunyah permen karet, merokok dan mengisap permen
- Jangan memakai gigi palsu yang longgar
- Jangan makan terlalu banyak makanan yang susah dicerna dan menyebabkan kentut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?