Suara.com - Kesekian kalinya, Medina Zein mengungkapkan perilaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan oleh suaminya, Lukman Azhari.
Melalui unggahan Instagram Story, Medina Zein mengatakan bahwa perilaku suaminya yang suka melakukan KDRT sudah menjadi rahasia umum bagi karyawannya. Karena, Lukman berani memukulnya di depan orang lain.
"Udah jadi rahasia umum di karyawan dan orang di rumah aku. Aku harus melakukan sesuatu. Karena dari kecil aku tu nggak pernah sama sekali dimarahin, dibentak, atau dikasarin sama orang tua aku. Jadi kejadian ini bener-bener membuat jiwa aku terguncang," ucap Medina di Instagram Story.
Medina Zein juga sempat mengungkap bukti KDRT yang dilakukan oleh suaminya. Ia memperlihatkan wajahnya yang lebam dan ada goresan luka di kepalanya.
KDRT memang bisa meningkatkan risiko wanita mengalami masalah kesehatan mental, termasuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD), depresi, kecemasan, penyalahgunaan zat, dan keinginan bunuh diri.
Dalam KDRT, ledakan emosional yang dialami pelaku biasanya diikuti dengan penyesalan dan permintaan maaf. Tapi dilansir dari The Conversation, periode ini biasanya berakhir dengan kekerasan dan pelecehan.
Artinya, wanita akan terus-menerus mencari cara untuk mengantisipasi ledakan emosional pelaku berikutnya. Tak heran, hidup di bawah tekanan fisik dan emosional ini akan berdampak pada kesejahteraan mental dan fisik wanita.
Satu studi menemukan kemungkinan seorang wanita yang menjadi korban KDRT mengalami PTSD adalah sekitar 7 kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak mengalami KDRT.
Mereka juga berisiko mengembangkan depresi hingga 2,7 kali lebih tinggi, kecemasan 4 kali lebih besar, dan penyalahgunaan obat serta alkohol 6 kali lebih besar. Mereka pun mungkin memiliki pikiran untuk bunuh diri 3,5 kali lebih besar, karena KDRT yang dialaminya.
Baca Juga: Ahli Temukan Pil Antivirus untuk Turunkan Risiko Kematian Virus Corona Covid-19
Sebuah penelitian di Australia terhadap 1.257 pasien wanita yang mengunjungi dokter umum menemukan wanita yang mengalami depresi 5,8 kali lebih mungkin mengalami pelecehan fisik, emosional atau seksual dibandingkan wanita yang tidak mengalami depresi.
Langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi KDRT
Umumnya, korban KDRT tetap bertahan dalam pernikahan karena dihantui rasa bersalah dengan pasangannya sehingga mereka lebih sulit lepas dari jerat KDRT.
Sebab, mereka berpikir ada kesalahan dalam diri sendiri yang memicu pasangan melakukan KDRT. Di sisi lain dilansir dari Hellosehat, pelaku KDRT juga bisa bertindak lebih kejam bila korban memutuskan hubungannya.
Sedangkan, semakin lama tindakan KDRT diabaikan akan membuat dampaknya lebih besar. Pada waktu inilah, korban berisiko tinggi mengalami gangguan kesehan mental.
Berikut ini, langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk lepas dari jeratan KDRT.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!