Suara.com - Australia akan menggunakan dua obat Covid-19 bagi pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit. Selain obat suntik buatan Pfizer yaitu Rinovavir, Australia juga menyediakan obat oral buatan Roche, yaitu Ronapreve.
"Pemerintah Australia telah mendapatkan akses kedua perawatan Covid-19 tambahan untuk mendukung tanggapan Rencana Nasional dalam Transisi Australia terhadap Covid-19, mengikuti saran ahli medis," kata menteri Kesehatan Australia Greg Hunt, dikutip dari 7News Australia, Minggu (17/10/2021).
Dalam uji klinisnya, pengobatan dengan ronapreve diklaim terbukti mengurangi risiko rawat inap dan kematian hingga 70 persen pada pasien Covid-19.
Ronapreve dirancang dengan kombinasi dari dua antibodi monoklonal, casirivimab dan imdevimab. Cara kerjanya dengan memblokir aktivitas infeksi dari virus corona SARS CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.
Dua antibodi monoklonal itu diklaim bisa mengikat dua strain protein SARS CoV-2 dan menandai virus dengan label 'asing' untuk mendorong respons kekebalan tubuh.
Nantinya, ronapreve direncanakan akan mulai tersedia pada akhir bulan ini melalui pengiriman awal 5.000 dosis dan akan disimpan di National Medical Stockpile.
Penggunaan obat itu akan dilakukan sesuai dengan persetujuan peraturan oleh Administrasi Barang Terapi (TGA) Australia dan saran dari Gugus Tugas Bukti Klinis Covid-19 Nasional.
Meski obat oral, ronapreve juga dapat diberikan secara intravena untuk pasien Covid-19. Obat itu rencananya akan diprioritaskan untuk orang belum divaksinasi dan berisiko alami penyakit parah.
Berdasarkan perjanjian baru dengan Roche Products Pty Ltd, Australia akan dipasok 15.000 dosis ronapreve, obat berbasis antibodi Covid-19.
Sementara itu, untuk obat intravena dari Pfizer, Pemerintah Australia juga telah memastikan akan dapat 500.000 dosis obat antivirus oral Covid-19 untuk digunakan bersama dengan obat protease inhibitor ritonavir.
Perawatan yang masih menjalani uji klinis itu diharapkan dapat membantu mengurangi keparahan atau timbulnya penyakit pada orang dewasa yang tertular, atau pernah terpapar Covid-19 dan diharapkan tersedia pada 2022, tergantung pada uji klinis akhir dan proses persetujuan TGA.
Baca Juga: Peneliti: Anak-Anak Bisa Jadi Sumber Penyebaran Varian Virus Corona Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru