Suara.com - Pengobatan kanker memang bukan hal yang mudah. Terutama bagi pasien yang harus menjalani kemoterapi. Kemungkinan besar akan mengalami berbagai efek samping. Salah satunya tidak nafsu makan.
Menurut ahli diet di Maggie's Cancer Caring Center di Hong Kong Sally Poon Shi-po, berbagai efek samping dari kemoterapi bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, merasa mual dan muntah, perubahan rasa, mulut kering, hingga masalah pada lidah dan tenggorokan seperti ada luka juga kesulitan menelan.
Tingkat keparahan efek samping berbeda pada setiap orang. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk mencegah efek tersebut.
Meski begitu, pasien kanker yang menjalani kemoterapi kemungkinan bisa alami kekurangan gizi sekitar 20 sampai 70 persen, tergantung dari usia, jenis kanker, dan tingkat stadium.
"Hal ini menyebabkan penurunan berat badan dan otot, risiko infeksi yang lebih tinggi, stres psikologis, penurunan kualitas hidup, toksisitas pengobatan, dan peningkatan risiko kematian," kata Poon dikutip dari AsiaOne.
Untuk membantu pasien meningkatkan nutrisi mereka, Poon merekomendasikan skrining risiko kurang nutrisi setelah mendapat diagnosis kanker. Skrining tersebut sebaiknya dilakukan secara teratur selama masa pengobatan kanker.
Poon menjelaskan, pemeriksaan gizi tersebut akan memastikan kondisi malnutrisi terkait kanker agar bisa diobati sesegera mungkin.
Beberapa pasien mungkin akan diberikan suplemen untuk bantu mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Tetapi selain itu, asupan makanan harus menjadi yang utama dengan memperhatikan jenis yang dikonsumsi.
Pasien kanker yang mengalami efek samping kemoterapi berupa mulut sakit atau kering, Poon menyarankan, harus menghindari makanan pedas dan memilih makanan lunak seperti kentang tumbuk, telur kukus, dan pasta.
Baca Juga: Hits: Olahraga yang Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Nyeri Kaki Tanda Kanker Paru
"Jika nafsu makan Anda buruk atau merasa mual, makanlah dalam porsi kecil sesering mungkin sepanjang hari dan hindari minum air atau sup sebelum makan. Agar tetap hidrasi, minumlah di antara waktu makan," imbuhnya.
Untuk membantu perubahan rasa, Poon merekomendasikan penggunaan minyak dan bumbu dalam jumlah sedang saat memasak untuk menyesuaikan rasa hidangan. Jika bahan makanan terasa pahit, tambahkan sedikit gula, saus manis, atau buah-buahan untuk menyeimbangkan rasanya.
Poon mengatakan bahwa diet seimbang, dengan kalori, karbohidrat, protein dan lemak yang cukup akan mencegah penurunan berat badan. Juga membantu pasien kanker mendapatkan kembali kekuatan dan membangun kembali jaringan sehat selama perawatan.
Sedangkan makanan tinggi vitamin dan mineral juga penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Perhatikan juga keamanan pangan. Kemoterapi dapat melemahkan sistem kekebalan dengan mempengaruhi sel darah putih yang bertugas melindungi tubuh dari patogen.
“Pastikan makanan Anda, bahkan sayuran, benar-benar matang. Jika Anda makan di luar, makanan harus panas saat disajikan. Jika makan sayuran mentah, cuci bersih di bawah air mengalir menggunakan sikat sayur," lanjut Poon.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien