Suara.com - Makan bersama mungkin merupakan cara terbaik untuk lebih dekat dengan keluarga. Apa lagi jika dilakukan sebagai sebuah kebiasaan. Tahukah Anda, memiliki kebiasaan makan bersama ternyata dapat meningkatkan prestasi akademik anak-anak, harga diri, dan dapat mengurangi rasa depresi atau kenakalan remaja lainnya, lho.
Meluangkan beberapa menit untuk memberikan koneksi yang tepat saat makan bersama juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental semua anggota keluarga.
Penasaran dengan manfaat lain dari makan bersama? Ini dia, seperti dilansir dari laman Parents.
1. Mengajarkan anak kebiasaan makan yang lebih baik
Makan bersama keluarga dikaitkan dengan pola makan yang lebih baik secara menyeluruh, terutama bagi anak remaja. Remaja yang makan bersama keluarga lebih cenderung mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran serta lebih sedikit mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman manis.
2. Dapat mencegah masalah psikososial yang serius
Sering makan malam bersama keluarga dapat mencegah masalah dengan gangguan makan, alkohol, dan penggunaan zat berbahaya, perilaku kekerasan, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri pada remaja. Karena saat makan bersama, salah satu anggota keluarga akan memberikan nasihat atau nilai yang penting pada remaja, seperti apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
3. Dapat meningkatkan harga diri anak
Keamanan yang diberikan dalam hal kecil secara teratur dapat membantu anak merasa lebih percaya diri. Misalnya dengan mendorong anak-anak untuk berbicara tentang harinya.
Berkomunikasi antar anggota keluarga akan menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati. Selain itu, Anda juga dapat melatih anak untuk membantu tugas-tugas yang berhubungan dengan waktu makan malam, seperti mengatur meja, menyajikan makanan, atau mencuci piring setelah makan.
4. Dapat digunakan untuk melengkapi terapi keluarga
Bagi keluarga, menjalankan terapi bersama dengan kebiasaan makan malam dapat memberikan wawasan berharga serta pelajaran tentang pola dan peran dalam kehidupan.
5. Meningkatkan keterampilan komunikasi
Usia anak-anak remaja sangat gemar berbicara. Pengalaman makan bersama ini selain memberikan kesehatan, kebugaran, juga dapat membangun interaksi sosial dan diskusi tentang isu-isu terkini yang dapat membuat anak menjadi komunikator yang lebih baik.
6. Dapat membantu anak bangkit kembali dari cyberbullying
Saat ini banyak anak muda yang mengalami cyberbullying, itu adalah masalah besar. Namun, remaja yang makan bersama keluarga akan lebih mudah terbuka atas masalah yang dialami akibat intimidasi. Kontak keluarga secara teratur memfasilitasi lebih banyak bimbingan orangtua dan komunikasi terbuka antara anak-anak dan orangtua. (Naomi Elisa)
Baca Juga: Pamer Momen Makan Bareng, Pasangan Ini Malah Berujung Ditangkap Polisi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern