Suara.com - Pola tidur bayi Anda sepanjang malam bisa menjadi indikator penting untuk kondisi kesehatan mereka di masa depan. Sebuah penelitian telah menemukan anak-anak yang memiliki pola tidur baik pada bulan-bulan pertama kehidupannya berisiko rendah mengalami obesitas.
Para peneliti di rumah sakit AS menguji teori pada bayi baru lahir dan pola tidur mereka. Mereka menemukan pola tidur bayi pada bulan-bulan awal kehidupannya sangat penting.
Hanya satu jam tambahan tidur bisa menurunkan risiko kelebihan berat badan sebesar 26 persen pada bayi. Selain itu, bayi yang jarang terbangun di malam hari cenderung tidak mengalami kenaikan berat badan berlebih di masa mendatang.
Meskipun belum jelas hubungan antara pola tidur yang baik pada bayi dengan obesitas. Hal ini mungkin berdampak pada kebiasaan makan berlebihan pada mereka.
"Hubungan antara kurang tidur dan penambahan berat badan sudah ditemukan pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua. Tapi, hubungan antara keduanya belum pernah ditemui pada bayi," kata Susan Redline, MD, MPH, dokter senior di Divisi Gangguan Tidur dan Sirkadian di Brigham dikutip dari The Sun.
Dalam penelitian ini, mereka menemukan bahwa bayi yang lebih sering terbangun di malam hari juga berkaitan dengan risiko kelebihan berat badan dalam 6 bulan pertama kehidupannya, tidak hanya tidur malam yang lebih singkat.
"Studi ini juga menggarisbawahi pentingnya pola tidur yang sehat untuk Segala usia," kata Susan Redline.
Redline dan rekan lainnya mengamati 298 bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Massachusetts, menyatukan pola tidur mereka menggunakan perangkat kaki.
Para peneliti juga mengukur tinggi dan berat badan serta menentukan indeks massa tubuh untuk mengukur pertumbuhan ratusan bayi tersebut. Bayi yang dianggap mengalami kelebihan berat badan, bila hasil pengukurannya di atas persentil ke-95 pada grafik pertumbuhan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Dokter Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Diabetes Tipe 1, Ini Sebabnya!
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan