Suara.com - Pada beberapa orang, infeksi virus corona dapat menyebabkan gejala yang berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan walau sudah sembuh. Para ahli menyebut kondisi dengan sindrom pasca Covid-19 atau long Covid.
Mengenai hal ini, sebuah studi baru membahas dampak buruk bagi pasien long Covid. Studi menyebut gejala long Covid memengaruhi cara penderita berpikir.
"Penelitian kami dan ilmuwan lain telah menunjukkan bahwa ini (gejala long Covid) memengaruhi kemampuan orang dalam membuat rencana, menyitesis informasi, dan melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari mereka," jelas Direktur Inovasi Rehabilitasi, David Putrino, dari Rumah Sakit Mount Sinai, New York.
Menurutnya, para penderita mengalami hilang ingatan dan ketidakmampuan membentuk ingatan baru hingga kesulitan berbicara, lapor CNBC.
"Ini adalah kondisi yang sangat melemahkan dengan masalah kognitif serius," sambungnya.
Dalam studi ini, peneliti memeriksa berapa lama Covid-19 dapat memengaruhi kemampuan penderita dalam bekerja. Mereka menemukan hampir setengah dari long hauler ini mengatakan mereka tidak bisa kembali bekerja secara maksimal.
Studi ini juga menemukan hampir dua pertiga pasien Covid dalam jangka panjang mengeluhkan kabut otak, yang mencakup hilangnya ingatan.
Putrino menggarisbawahi bahwa long Covid merupakan masalah yang sangat nyata.
"Perlu banyak perhatian diberikan dalam memberikan perawatan jangka panjang kepada pasien terkena dampak," tuturnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Mereda, Sri Mulyani Happy Daya Beli Masyarakat Naik Lagi
Kondisi ini memengaruhi penyintas Covid-19 dari segala usia dan tidak bergantung pada infeksi yang diderita sebelumnya.
"Kita perlu mengatur dan mulai melibatkan kelompok pemerintah dalam memberikan perawatan jangka panjang bagi pasien yang telah sakit lebih dari setahun sekarang, tanpa akhir yang nyata," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?