Suara.com - Perusahaan bioteknologi berbasis di Brisbane, Australia, bernama Vaxxas, akan meluncurkan uji klinis patch vaksin bebas jarum, memungkinkan orang mendapat vaksin Covid-19 tanpa harus disuntik.
Uji klinis ini baru dilakukan pada hewan oleh oleh peneliti dari Universitas Queensland, yang bermitra dengan Vaxxas.
Dalam pengujian ini, peneliti memberikan vaksin Hexapro pada tikus menggunakan patch bebas jarum dan menganalisisnya.
Hasilnya, lapor ABC Australia, patch vaksin bebas jarum ini dapat menghasilkan respons kekebalan yang lebih kuat dan lebih daripada jarum suntik.
"Anda mendapatkan kualitas respons imun yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan jarum suntik," jelas Kepala Perangkat Medis dan Proses Teknik Vaxxas, Michael Junger.
Ini terjadi karena patch vaksin memiliki microarray kepadatan tinggi. Patch vaksin akan ditempelkan pada kulit selama beberapa detik untuk 'menyalurkan' vaksin ke sel kekebalan tubuh yang berada tepat di bawah permukaan kulit secara lebih efisien.
Junger mengatakan ketika patch ini bekerja, rasanya seperti menjentikkan lengan dengan kuku.
"Ada sensasinya, sebab kami harus menempelkan patch berkecepatan tinggi menembus kulit dengan susunan yang begitu padat," sambungnya.
Ia melanjutkan, "Di situlah ada kepadatan sel kekebalan yang tinggi, jadi Anda menempatkan vaksin di mana sel benar-benar dapat memprosesnya (vaksin)."
Baca Juga: Benarkah Kabupaten Bekasi Terapkan PPKM Level 1, Ini Penjelasan Jubir Penanganan Covid-19
Selanjutnya, peneliti berencana melakukan uji ccoba pada manusia pada pertengahan 2022.
Menurut pakar penyakit menular Universitas Griffith, Lara Herrero, teknologi patch vaksin ini cukup revolusioner untuk pengiriman vaksin ke seluruh dunia, karena tidak invasif dan memerlukan rantai dingin.
Selain itu, patch vaksin ini bisa digunakan pada siapa saja, termasuk pada orang atau anak yang fobia dengan jarum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?