Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 berlangsung hampir 2 tahun. Kondisi ini pun berdampak banyak pada kehidupan manusia. Tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga wisata hingga transportasi.
Semua orang tidak bisa bebas berpergian selama pandemi virus corona Covid-19. Jika ada kesempatan bisa berpergian, orang-orang pun harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat, termasuk ketika berpergian menggunakan transportasi udara atau pesawat.
Protokol kesehatan ini termasuk memakai masker dan menjaga jarak selama perjalanan. Tapi, tak banyak orang yang memahami bahwa tidak semua masker itu sama.
Firas Zabaneh, direktur sistem pencegahan dan pengendalian infeksi untuk Rumah Sakit Metodis Houston di Houston, Texas, mengatakan pada dasarnya ada dua jenis masker yang bisa untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19, yakni masker kain yang bisa dipakai berulang kali dan masker sekali pakai.
“Kualitas masker kain yang dapat digunakan kembali telah meningkat pesat sejak awal pandemi,” kata Zabaneh dikutip dari Healthline.
Kini, beberapa jenis masker kain pun sudah memiliki fungsi yang sama baiknya dengan masker sekali pakai yang berkualitas tinggi dalam melindungi diri dari penularan virus corona Covid-19.
Meskipun banyak orang meragukan tingkat efektivitas masker kain, tapi Zabaneh mengatakan bahwa banyak produsen masker kain mulai melakukan pengujian untuk membuktikan efektivitas produknya dalam menangkal virus corona Covid-19.
Namun, Zabaneh mengatakan masker terbaik untuk perjalanan transportasi udara atau pesawat adalah masker dengan efisiensi filtrasi tinggi dan cocok di muka.
Artinya, masker ini pas untuk menutupi mulut dan hidung. Masker juga tidak meninggalkan celah di sekitar tepinya untuk mencegah partikel kecil virus corona Covid-19 masuk melalui celah tersebut.
Baca Juga: Roy Suryo Duga Sopir Vanessa Angel Alami Microsleep, Ini Penyebab dan Gejalanya!
Zabaneh merekomendasikan untuk menguji masker sebelum penerbangan. Jika Anda dapat memakainya dengan nyaman selama penerbangan, maka itu adalah pilihan yang baik untuk Anda.
Jika tidak bisa, maka carilah masker yang menawarkan perlindungan yang baik, tetapi juga nyaman. Jika Anda ingin menambahkan lebih banyak lapisan perlindungan, Zabaneh merekomendasikan untuk memakai masker sekali pakai berkualitas baik dan menambah masker kain di atasnya.
Fin McCarthy, direktur editorial untuk situs perjalanan Lonely Planet mengatakan jenis masker paling aman untuk naik pesawat, efektif dan nyaman adalah masker KN95.
Selain itu, masker jenis ini juga tidak akan membuat berkabut pada orang yang memakai kacamata. Anda juga akan lebih mudah berbicara karena masker tidak terlalu dekat dengan mulut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja