Suara.com - Tidur yang ideal biasanya direkomendasikan hanya 6 sampai 8 jam. Tapi, tidak jarang orang yang tidur lebih dari waktu tersebut,
Bukan hanya kurang tidur yang berbahaya bagi kesehatan. Tidur berlebihan juga meningkatkan risiko penyakit, seperti stroke.
Hal ini telah dibuktikan lewat studi yang terbit di American Academy Of Neurology pada 11 Desember 2019.
Penelitian menunjukan, orang yang tidur lebih dari delapan jam setiap hari lebih mungkin menderita stroke, dibanding dengan orang yang tidur selama enam sampai delapan jam.
Di samping itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya bergerak, rentan mengalami kematian akibat jantung pada orang berusia 25 tahun.
Para ilmuwan telah mengevaluasi risiko stroke pada 32.000 peserta dengan rata-rata 62. Tentunya, para ilmuwan menghubungkan tingkat stroke dengan pola tidur yang dilaporkan sendiri oleh peserta.
Hasil menunjukan, orang yang tidur lebih dari sembilan jam per malam berisiko 23 persen meningkatkan stroke, dibanding orang yang tidur kurang dari delapan jam per malam.
Di sisi lain, orang yang tidur siang setidaknya 90 menit, memiliki risiko 25 persen lebih tinggi terkena stroke, dibanding peserta yang tidur siang kurang dari 30 menit. Selain itu, penelitian juga melaporkan, orang yang tidur lebih lama memiliki kualitas tidur lebih buruk, sehingga 82 persen berisiko terkena stroke.
Dikatakan, masalah tidur yang buruk sering terjadi setelah mengalami stroke. Lebih dari itu, separuh penyintas juga mengalami kesulitan tidur di bulan-bulan berikutnya. Tentunya, ini dapat mengganggu pemulihan serta menyebabkan masalah memori otak.
Baca Juga: Hits: Tidur Bisa Menurunkan Kemampuan Kognitif, Vaksinasi HPV untuk Anak Kelas 5 dan 6 SD
Terkait tidur berlebihan dan risiko stroke ini masih belum jelas. Tetapi ini telah diamati oleh para ahli bahwa orang yang tidur terlalu banyak, mengalami peningkatan kadar kolesterol, di mana ini dapat menyebabkan penambahan berat badan serta risiko stroke.
Untuk mengatasi masalah ini, para dokter percaya bahwa diet sehat dan pilihan gaya hidup dapat membantu menghindari 80 persen dari stroke. Maka dari itu, perlu kurangi makanan cepat saji dan juga kurangi merokok. Selain itu, disarankan juga untuk pantau tekanan darah, gula, serta berat badan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien