Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan sekolah tatap muka. Sehingga, anak tetap bisa kembali sekolah secara langsung meskipun belum divaksinasi.
"Ini tentunya kita berharap orangtua bersabar. Kami sampaikan pembelajaran tatap muka tidak ada berkaitan dengan cakupan vaksinasi pada anak, yang harus kita kejar saat ini adalah bagaimana guru dan tenaga pendidik (sudah tervaksinasi)," kata Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi. M.Epid., dalam webinar Satgas Penanganan Covid-19, Senin (8/11/2021).
Nadia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, target vaksinasi terhadap tenaga pendidik pun belum tercapai. Baru sekitar 50 sampai 60 persen pengajar yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Padahal ini juga merupakan prioritas kita sejak awal, bagaimana guru dan tenaga pendidik harus mendapatkan vaksinasi," ucapnya.
Selain itu, kelompok lain yang dianggap paling rentan dan didahulukan untuk divaksinasi ialah orang lanjut usia (lansia). Nadia menyebutkan, lansia berisiko 5 sampai 6 kali lebih tinggi alami sakit parah hingga kematian jika terinfeksi Covid-19.
Dari yang ditargetkan 21,5 juta orang lansia tervaksinasi Covid-19, baru sekitar 40 persen yang sudah disuntik. Sisanya, 60 persen lansia harus sudah tervaksinasi pada akhir tahun ini, kata Nadia.
Secara paralel, Kemenkes juga tengah menyiapkan beberapa petunjuk teknis untuk memvaksinasi anak usia 6-11 tahun yang jumlahnya diperkirakan mencapai 25-28 juta orang.
"Ini pasti membutuhkan tambahan dosis vaksin, karena yang saat ini hanya cukup untuk yang 208 juta (sasaran usia 18 tahun ke atas) sekarang. Tentunya 208 juta ini kita harus mendapatkan vaksinasi dulu karena mereka adalah kelompok prioritas. Seperti petugas publik, guru, dan tenaga pendidik, para lansia, masyarakat di atas usia 18 tahun yang kita tahu mereka paling tinggi mobilitasnya," ujar Nadia.
Baca Juga: Bintan Pertimbangkan Penambahan Waktu Sekolah Tatap Muka
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!