Suara.com - Ada banyak alasan mengapa ahli kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsi daging olahan, salah satunya adalah kandungan kimia yang disebut nitrat dan nitrit. Kimia ini dikenal berisiko kanker.
Tetapi daging olahan bukanlah satu-satunya makanan yang mengandung kedua senyawa kimia tersebut. Faktanya, banyak sayuran juga memiliki nitrat dan nitrit dalam jumlah tinggi.
Jadi, mengapa nitrat dan nitrit dalam daging olahan lebih berbahaya daripada di dalam sayuran?
Menurut The Conversation, alasannya ada pada bagaimana nitrat dan nitrit dalam makanan diubah menjadi molekul lain.
Ketika makan sesuatu yang mengandung nitrat dan nitrir, kedua senyawa kimia tersebut dapat berubah menjadi bentuk molekul lain, tergantung yang terkandung dalam makanan tersebut.
Misalnya, nitrat dalam sayuran dapat berubah menjadi oksida nitrat di dalam tubuh. Oksida nitrat ini akan melebarkan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
Risiko kanker
Sebenarnya, risiko kanker kemungkinan berasal dari natrium nitrit yang bereaksi dengan molekul lain di dalam tubuh. Jadi belum tentu nitrat dan nitrit itu sendiri yang menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kanker.
Di sinilah molekul disebut heme masuk. Heme bereaksi dengan nitrit dan menghasilkan molekul yang disebut nitrosyl-heme.
Baca Juga: Operasi Kanker Prostat di AS Berjalan Lancar, Kondisi SBY Stabil dan Masih Dirawat
Molekul inilah yang kemungkinan besar bereaksi dengan fragmen protein untuk membentuk senyawa N-nitroso (NOC). NOC ini telah terbukti menyebabkan kanker, dan heme sangat berlimpah pada daging.
NOC dapat menyebabkan kanker dengan merusak DNA, yang mana merupakan 'langkah pertama' dalam kanker.
Tetapi, ada agen lain yang mendorong proses perkembangan tumor, yakni tumor promoter. Agen ini diproduksi dalam jumlah tinggi ketika daging digoreng.
Jadi, mungkin saha daging olahan yang digoreng, seperti bacon dan sosis, mengandung lebih banyak pemicu tumor dan lebih berisiko menyebabkan kanker daripada jenis yang tidak digoreng.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke