Suara.com - Selama ini, olahraga identik dengan manfaat kesehatan dan menurunkan berat badan. Tapi tak hanya itu, olahraga ternyata juga dapat meningkatkan imunitas tubuh, lho.
Spesialis kedokteran olahraga dr. Michael Triangto, SpKO dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) mengatakan olahraga memiliki kaitan yang sangat erat terhadap peningkatan sistem imun jika memang dilakukan untuk tujuan kesehatan dengan intensitas yang tepat.
"Yang membedakan antara olahraga untuk kesehatan dengan olahraga untuk tujuan lain, misalnya membesarkan badan, adalah intensitasnya," jelas dr. Michael, seperti dikutip dari ANTARA.
Menurut dr. Michael, olahraga yang dilakukan dengan tujuan selain kesehatan memiliki intensitas yang berat dan akan membuat seseorang memaksakan dirinya untuk berlatih hingga merasa lelah, pegal, sakit, dan berkeringat sebanyak-banyaknya. Padahal, hal tersebut justru dapat menimbulkan masalah kesehatan.
"Contohnya, dengan berkeringat terlalu banyak, maka dia jadi dehidrasi. Itu kan tidak sehat, imunitas tubuhnya bisa turun, dia tidak bisa fokus, hilang keseimbangan," kata dr. Michael.
Satu hal yang disayangkan dr. Michael, bahwa selama ini masyarakat Indonesia masih berpikir bahwa olahraga yang sehat adalah olahraga yang paling berat.
Anggapan ini diduga muncul karena maraknya iklan atau kampanye olahraga yang menampilkan atlet. Padahal, jelas bahwa olahraga yang dilakukan atlet bukan untuk tujuan kesehatan, melainkan kompetisi.
"Dengan demikian, banyak masyarakat yang menganggap bahwa olahraga harus seperti atlet yang sampai berkeringat, capek, sakit, padahal tidak harus seperti itu," ujar dr. Michael.
Menurut dr. Michael, olahraga untuk tujuan kesehatan sejatinya dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Dan di musim hujan dan di tengah pandemi seperti saat ini, jenis olahraga apapun sangat baik untuk dilakukan sebagai upaya meningkatkan imunitas.
Baca Juga: Demi Perkencang Bokong dan Paha Bagian Dalam, Jennifer Lopez Rutin Lakukan Platypus Walk
"Kalau kita mengacu ke kondisi cuaca yang sudah sering hujan dan keterbatasan akibat pandemi ini, tentunya asal mau bergerak saja sudah bagus. Olahraga apapun yang dilakukan akan lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali," tutur dr. Michael.
"Kapanpun waktunya, mau pagi, siang, atau malam. Lagi musim panas gak masalah. Lagi musim hujan, cari tempat teduh. Indoor atau outdoor, selalu memungkinkan," lanjutnya.
Lalu, jenis olahraga apa saja yang bisa dilakukan? Menurut dr. Michael, bisa olahraga apa saja, mulai dari aerobik seperti senam, jalan cepat, hingga jogging.
Sedangkan durasi ideal, menurut dr. Michael, adalah 150 menit per minggu dan dapat dikonversi menjadi 30 menit per hari selama lima hari.
"Kalau benar-benar tidak punya waktu, olahraga tiga hari seminggu. Tapi dalam tiga hari itu dia harus olahraga 50 menit setiap harinya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan