Suara.com - Memasuki musim hujan, ada berbagai penyakit yang harus lebih diwaspadai. Terlebih pada daerah yang rawan banjir karena air kotor juga berpotensi jadi sumber penularan penyakit.
Dokter spesialis penyakit dalam prof. dr. Zubairi Djurban mengingatkan untuk berhati-hati terhadap paparan penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira.
"Lindungi diri Anda, terutama jika punya luka terbuka. Apalagi hujan akan terus lanjut dalam beberapa hari mendatang," tulis dokter Zubairi melakui akun Twitter resminya, Rabu (17/11/2021).
Ia menjelaskan bahwa manusia bisa terinfeksi Leptospirosis karena adanya kontak dengan lingkungan yang tercemar oleh bakteri Leptospira. Mikroorganisme tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh melalui kulit lecet, luka, maupun selaput lendir pada mata, mulut, dan kerongkongan.
Agar tetap hidup, bakteri Leptospira akan masuk terlebih dahulu ke tubuh hewan yang bertindak sebagai penampung perantara atau reservoir. Hewan golongan pengerat, seperti tikus, menjadi reservoir utama bagi Leptospira.
"Binatang lain yang juga bisa menjadi reservoir adalah babi, anjing, kucing, atau hewan ternak," imbuh prof Zubairi.
Penularan Leptospirosis bisa mengenai manusia jika bersentuhan dengan urin hewan reservoir tersebut atau bersentuhan dengan air, tanah, maupun sampah yang tercemar.
Prof. Zubairi mengimbau, saat terjadi banjir, usahakan agar tidak terjadi kontak langsung dengan air. Misalnya, dengan memakai sepatu bot atau sarung tangan karet untuk berkebun.
"Alat-alat itu penting kalau Anda hendak membersihkan pekarangan atau barang yang terkena air banjir. Hati-hati pula jika beli minuman kemasan (kaleng atau plastik)," katanya.
Baca Juga: Kocak! Rumah Terendam Banjir, Pria Ini Malah Asyik Mancing di Depan Pintu
"Kalau ingin minum langsung, sebaiknya tempat yang akan bersentuhan dengan mulut dicuci dulu. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di gudang penyimpanan toko. Bisa saja kemasan itu tercemar air kencing tikus," lanjut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas