Suara.com - Jennifer Jill, istri Ajun Perwira mengakui masih ingin memiliki seorang anak perempuan. Tetapi, ia menyadari kondisinya cukup berisiko untuk melahirkan seorang anak dari rahimnya sendiri.
Jennifer Jill mengaku masih menstruasi dan bisa hamil. Tetapi, usianya yang sudah menginjak 51 tahun cukup berisiko untuk hamil dan melahirkan seorang anak.
"Tapi aku sendiri, dari rahim aku, aku masih menstruasi. 51 aku masih menstruasi. Tapi kualitas umurnya itu nggak bagus (buat hamil). Jadi bisa (hamil), aku nggak egois. Kalau kenapa-kenapa, harus keluar dari rahim gue kan nggak mungkin," kata Jennifer Jill.
Sebenarnya dilansir dari Web MD, hamil setelah usia 50 tahun seperti Jennifer Jill membutuhkan bantuan kesuburan. Selain itu, wanita juga akan lebih sulit hamil secara alami setelah usia 50 tahun.
Meskipun Anda masih mengalami menstruasi, tetapi sel telur cenderung lebih sedikit seiring bertambahnya usia. Karena itu, kebanyakan wanita yang bisa hamil setelah usia 50 tahun itu membutuhkan sel telur donor.
Ada pula yang hamil menggunakan sel telurnya sendiri yang sudah dibekukan sebelumnya. Tapi, hamil dan melahirkan setelah usia 50 tahun pastinya sangat berisiko.
Berikut ini, beberapa risiko hamil setelah usia 50 tahun sehingga perlu diskusi dengan dokter sebelum hamil.
- Punya anak kembar dua atau kembar tiga
- Berisiko mengembangkan diabetes gestasional
- Berisiko menderita tekanan darah tinggi
- Berisiko mengalami kelahiran prematur
- Berisiko memerlukan operasi C-section
- Melahirkan bayi dengan masalah kromosom seperti Down Syndrome
- Mengalami keguguran
Bila Anda ingin meningkatkan peluang hamil yang sehat pada usia 50 tahun ke atas, pastikan Anda mendapatkan perawatan prenatal teratur, konsumsi makanan sehat, tetap aktif olahraga, berat badan tepat, hindari alkohol dan merokok.
Anda juga perlu melakukan pengujian untuk masalah kromosom dan selalu konsultasi dengan dokter mengenai suplemen yang harus dikonsumsi.
Baca Juga: Peneliti: Mengunyah Permen Karet Bisa Cegah Penularan Virus Corona Covid-19
Selain itu, Anda yang berusia 50 tahun ke atas juga membutuhkan perawatan khusus selama kehamilan, seperti konseling cacat lahir, pengobatan dini diabetes gestasional dan hipertensi, konseling prakonsepsi untuk mengetahui risikonya, mencari tahu kemungkinan risikonya bagi bayi hingga kunjungan prenatal lebih sering.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan