Suara.com - Kemoterapi menjadi salah satu pilihan pengobatan pasien kanker paru, terutama yang sudah mencapai stadium lanjut. Namun, seiring proses pengobatan dilakukan, terdapat pula berbagai efek samping.
Anggota Pokja Onkologi Toraks Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Sita Laksmi, PhD., Sp.P(K)., mengatakan bahwa efek samping kemoterapi yang dialami pasien kanker bisa berbeda-beda. Karena tergantung dari jenis obat yang digunakan juga respon tubuh pasien.
"Efek samping untuk pengobatan kemoterapi memang mual, muntah, sel darah juga turun. Kemudian kerontokan rambut. Ada beberapa obat yang menyebabkan kerontokan rambut, ada beberapa yang tidak menyebabkan kerontokan. Tiap individual pasti berbeda," kata dokter Sita dalam webinar LungTalk, Selasa (23/11/2021).
Efek samping juga bisa berbeda dari proses pengobatan yang lain. Seperti pengobatan dengan terapi target, dokter Sita mengatakan, efek samping yang terjadi bisa menyebabkan stres, muncul jerawat, hingga luka pada kuku atau yang dikenal cantengan.
Terapi target dilakukan dengan menarget langsung sel kanker menggunakan obat atau zat lainnya untuk menghalangi sinyal kimia di tingkat sel, di mana pertumbuhan dan pembelahan sel kanker terjadi.
Selain itu, pengobatan dengan imunoterapi juga bisa menyebabkan efek samping berbeda lainnya.
"Untuk imunoterapi efek sampingnya autoimun. Artinya sel yang sehat terserang, yang paling sering adalah diare. Atau yang berat adalah radang paru, itu bisa terjadi pada target terapi maupun imunoterapi," jelasnya.
Diakui dokter Sita bahwa bukan hal mudah menjalani berbagai pengobatan bagi pasien kanker. Akan tetapi, pengobatan harus tetap dilakukan agar penyakit yang dialami tidak makin parah.
"Harus tetap semangat lakukan terapi yang paling bisa untuk memulihkan kondisi," pungkasnya.
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Paru, Begini Gejalanya, Cegah Sebelum Stadium Lanjut
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?