Suara.com - Update Covid-19 global hari ini, Senin (29/11) tercatat kasus infeksi terbaru bertambah sebanyak 386.403 kasus. Lebih dari setengah kasus Cvid-19 yang baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir didominasi oleh negara Eropa.
Terbanyak dilaporkan di Jerman, di mana kasus baru mencapai 38.444 kasus, lebih rendah dibandingkan pekan lalu yang mencapai rekor selama pandemi dengan kasus harian di atas 70 ribu.
Selebihnya, kasus harian juga didominasi tiga negara Eropa yakni Inggris (37.681), Rusia (33.548), dan Perancis (31.648).
Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia mencapai 4.222 jiwa dalam 24 jam terkahir. Rusia masih yang terbanyak angka kematian hariannya dengan menjadi satu-satunya negara yang melaporkan lebih dari seribu jiwa.
Akumulasi kasus Covid-19 di dunia saat ini tercatat 261,74 juta dengan kematian lebih dari 5,21 juta jiwa.
Ditemukannya varian virus corona Omicron di Afrika Selatan membuat banyak negara khawatir lantaran diperkirakan lebih cepat menular daripada varian Delta.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau negara-negara lakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi pandemi yang lebih parah.
Pertama kali diumumkan secara global oleh ilmuan Afrika Selatan oada Kamis (25/11) waktu setempat, varian Omicron itu kini telah makin menyebar ke berbagai negara.
Beberapa infeksi Covid-19 terkait varian omicron telah ditemukan di Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Omicron Merebak, Satgas Keluarkan SE No.23 tentang Protokol Perjalanan Internasional
WHO mengatakan, belum bisa dipastikan apakah varian Omicron bisa menyebabkan gejala infeksi Covid-19 jadi lebih parah.
"Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan. Tetapi ini mungkin karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik," kata WHO, dikutip dari Channel News Asia.
Diakui WHO bahwa untuk memahami tingkat keparahan Omicron akan memakan waktu berhari-hari bahkan mungkin juga beberapa minggu.
Dalam pernyataannya, WHO mengatakan sedang bekerja dengan para ahli teknis untuk memahami karakteristik varian tersebut, termasuk responnya terhadap vaksin yang ada saat ini.
Pekan lalu, WHO memasukan varian Omicron dalam status "varian perhatian" atau variant of concern, status yang sama dengan varian Alpha, Gamma, dan Delta. Menurut WHO, Omicron diperkirakan berpotensi lebih menular daripada varian sebelumnya,
Banyak negara telah memberlakukan larangan atau pembatasan perjalanan dari dan menuju Afrika Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?