Suara.com - Saat varian omicron dari COVID-19 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, para ilmuwan negara itu dengan cepat memberi tahu para pemimpin kesehatan global tentang mutasi baru yang mereka temukan.
Meskipun para ilmuwan memiliki sedikit informasi tentang varian baru dan tidak yakin dari mana asalnya, beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Israel, dan Uni Eropa. mengumumkan larangan perjalanan segera dari Afrika Selatan dan negara-negara Afrika selatan lainnya.
Langkah-langkah pembatasan memicu protes dari beberapa pejabat kesehatan dan ahli yang memperingatkan larangan itu terlalu dini dan dapat menjadi preseden yang berbahaya.
"Ada sedikit kegunaan dari larangan semacam ini," Saad Omer, direktur Institut Kesehatan Global Yale, seperti dikutip dari NPR.
Meskipun varian omicron telah dilaporkan di beberapa negara lain di Eropa, Asia dan Amerika Utara, larangan bepergian hanya diberlakukan di negara-negara Afrika bagian selatan.
Salah satu kasus yang diidentifikasi dari varian omicron di Belgia tidak memiliki kontak atau perjalanan dengan negara mana pun di Afrika selatan, menunjukkan penyebaran komunitas sudah bisa terjadi.
"Jika pertanyaannya adalah untuk mencegah varian masuk, sangat tidak masuk akal untuk mengecualikan negara-negara di mana ia telah diidentifikasi dan yang memiliki lebih banyak penerbangan langsung daripada Afrika selatan," kata Omer.
Larangan bepergian sejak awal pandemi COVID-19 mengakibatkan konsekuensi ekonomi dan lainnya yang masih kita lihat hingga saat ini.
Sebuah studi baru-baru ini dari jurnal Science menunjukkan bahwa membatasi perjalanan internasional pada tahap awal pandemi COVID-19 memang memiliki beberapa efek pada penundaan penyebaran, tetapi para peneliti mengatakan membatasi perjalanan hanya benar-benar efektif ketika dipasangkan dengan membatasi penyebaran infeksi melalui tangan. -cuci, isolasi dan deteksi dini.
Baca Juga: Apa Itu Varian Omicron? Ini Yang Wajib Diketahui Masyarakat
Studi lain, dalam Journal of Emergency Management, menyimpulkan bahwa hanya ada sedikit bukti untuk membuktikan bahwa larangan perjalanan internasional efektif dalam mengendalikan penyebaran penyakit menular, dan tindakan tersebut hanya boleh diambil jika direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Dengan varian omicron, WHO telah memperingatkan agar tidak memberlakukan larangan perjalanan.
Memperkenalkan larangan bepergian juga dapat memberikan pengertian yang salah bahwa virus sedang dikendalikan, kata para peneliti, seraya menambahkan bahwa kebijakan semacam itu juga dapat mempersulit transportasi petugas kesehatan dan sumber daya lainnya.
Selain itu, stigma larangan bepergian dapat memperburuk rasisme dan xenofobia, menurut Nicole Errett dari University of Washington, yang merupakan penulis utama studi Journal of Emergency Management.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan