Suara.com - Stres merupakan reaksi alamiah yang bisa dialami kapan saja dan di mana saja. Bahkan menurut dokter jiwa, stres memiliki fungsi untuk meningkatkan sel imun tubuh.
Namun stres yang terjadi secara terus menerus dan berkepanjangan menyimpan risiko bahaya besar. Salah satunya, meningkatkan risiko badai sitokin ketika terinfeksi COVID-19. Waduh!
"Stres dapat menyebabkan terjadi peningkatan kadar IL-6 dan sel kekebalan tidak berfungsi. Orang yang mengalami stres berkepanjangan ini menjadi rentan dan berpotensi mengalami percepatan badai sitokin selama infeksi COVID-19 karena sitokin yang hiperaktif dan disfungsi dari respons imun," tutur psikiater dari RS EMC Alam Sutera, dr Andri Sp.KJ, FAPM, dalam keterangannya kepada wartawan baru-baru ini.
Stres yang lama dan berkepanjangan selain bisa menimbulkan masalah kejiwaan juga mempengaruhi kesehatan fisik. Stres merupakan salah satu faktor penting yang memicu peradangan dan disfungsi sel kekebalan.
Menurut dr. Andri, kompleksitas sistem imun tubuh ini membuat banyak faktor mempengaruhinya, termasuk stres. Secara umum jika terjadi stres yang tiba-tiba maka imun sistem kita akan meningkat.
dr. Andri mengatakan ini bisa kita lihat secara alami saat kita mengalami stres fisik misalnya kita mengalami jatuh atau terkena benturan. Sistem imun tubuh akan memobilisasi sel darah putih dan juga meningkatkan perdarahan di sekitar tempat jatuh atau benturan itu. Itulah alasan mengapa ada rasa panas di awal dan kemerahan kulit ketika mengalami luka dan benturan.
"Namun demikian jika stres berlangsung kronis apalagi yang berkaitan dengan stres mental maka kita bisa mengalami penurunan imunitas akibat berbagai macam faktor terkait sistem imun ini salah satunya dengan peningkatan kortisol atau hormon stres yang terus menerus yang menyebabkan terjadinya peningkatan reaksi peradangan di tubuh kita," terang dr. Andri lagi.
Lalu apakah tidak ada cara untuk membuat stres merusak sistem imun kita? Ia mengatakan agar stres memiliki dampak relatif kecil kepada sistem imun tubuh, sesorang harus memperkuat resiliensinya.
Resiliensi atau daya lenting adalah salah satu yang bisa membuat kita lebih tahan terhadap stres dan membuat sistem imun kita juga menjadi lebih baik. Menurut dr. Andri, ada tiga cara meningkatkan daya lenting yang bisa diterapkan siapa saja.
Baca Juga: Anak yang Stres Berisiko Alami Gangguan Mental, Begini Cara Mencegahnya
Pertama adalah kita perlu merasa puas. Jika kebutuhan dasar kita terpenuhi, maka kita akan merasakan lebih puas terhadap kehidupan ini dan itu akan memberikan rasa aman juga serta meningkatkan daya tahan kita terhadap stres.
Kedua adalah rasa aman. Rasa aman bisa didapatkan jika kita merasa lingkungan kita aman. Orang-orang yang kita temui juga bisa memberikan rasa aman. Hal ini meningkatkan daya tahan kita terhadap stres.
Ketiga adalah keterhubungan. Kita sebagai manusia membutuhkan orang lain. Merasa punya hubungan atau keterikatan dengan orang lain membuat rasa aman dan meningkatkan daya tahan kita terhadap stres.
Di masa pandemi COVID-19 dengan segalam macam kabar buruk yang didengar, memiliki daya lenting kuat penting agar tidak mudah stres, dan akhirnya menurunkan risiko infeksi COVID-19 menjadi parah.
Berita Terkait
-
5 Strategi Jaga Kewarasan Mental di Tahun 2026
-
Digital Wellness: Efektifkah HP Jadul Kurangi Stres di Era Digital?
-
Kerjaan Bikin Sulit Fokus Jelang Liburan? Coba Terapkan Mindful Break
-
Bukan Antisosial, Ini 6 Tantangan Berteman di Usia Dewasa Awal
-
Panduan Hidup Sehat: Cara Meningkatkan Imunitas agar Tidak Gampang Sakit
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang