Suara.com - Bermain game menjadi salah satu kegiatan yang menghibur. Namun demikian, meskipun game jadi alternatif hiburan bagi berbagai kalangan, nyatanya ada aturan yang perlu diperhatikan saat bermain game, salah satunya adalah target usia pengguna yang dikenal juga dengan sebutan rating.
Rating game biasanya dijadikan alat untuk menilai kesesuaian antara konten dalam game dengan kelompok usia pengguna.
Rating game membuat pengguna mengetahui apakah game tersebut layak dimainkan sesuai dengan usianya atau tidak.
Mengapa rating game penting untuk diketahui? Khususnya bagi orang tua, rating game penting dipahami karena bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
“Orang tua zaman sekarang perlu meningkatkan pengawasan saat anak bermain game. Banyaknya jenis game yang bermunculan membuat orang tua harus bijak memilih game yang bisa dimainkan anak sesuai dengan usianya," terang Luat Sihombing, Koordinator Business Matchmaking Kominfo, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (1/12/2021).
Untuk mendampingi orang tua dalam menjalankan perannya, sambung dia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia telah meluncurkan Indonesia Game Rating System (IGRS), dan hingga kini terus menggiatkan pentingnya pemahaman memainkan game sesuai usia anak.
Lantas, apa itu IGRS? Simak di halaman selanjutnya.
Apa Itu IGRS?
Indonesia Game Rating System (IGRS) adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan industri game Indonesia agar menjadi lebih baik, sehat, dan terarah.
IGRS memberikan informasi terkait pengklasifikasian permainan interaktif elektronik (PIE), berdasarkan kategori konten game dan usia pengguna.
Baca Juga: Pelecehan Anak lewat Game Free Fire, Tersangka Kumpulkan Video Korban Jadi Koleksi Pribadi
Rating game dapat menjadi acuan oleh orang tua dan gamers untuk mengetahui konten dan unsur yang ada dalam sebuah permainan.
Berikut ini lima klasifikasi rating game berdasarkan kelompok usia dari IGRS, yaitu, untuk usia 3 tahun ke atas, usia 7 tahun ke atas, usia 13 tahun ke atas, usia 18 tahun ke atas, dan semua usia.
1. Usia 3 tahun ke atas
Game tidak mengandung konten yang mengkhawatirkan, namun tetap memerlukan pengawasan dan dampingan orang tua.
2. Usia 7 tahun ke atas
Game mengandung unsur darah dan anak membutuhkan bimbingan orang tua saat memainkan game.
3. Usia 13 tahun ke atas
Game mengandung unsur kekerasan, dan anak memerlukan pendampingan orang tua saat memainkan game ini.
4. Usia 18 tahun ke atas
Game mengandung konten kekerasan, darah dan horor, dan anak wajib mendapatkan pengawasan saat bermain game ini.
5. Semua usia
Game dapat dimainkan oleh kelompok pengguna semua usia, terutama usia tujuh tahun ke atas, sebab game jenis ini umumnya tidak mengandung unsur darah, kekerasan maupun horor.
Lantas, apa tujuan dan manfaat IGRS? Simak di halaman selanjutnya
Apa Tujuan dan Manfaat IGRS?
IGRS mempunyai dua tujuan, yaitu untuk industri game dan pengguna game.
Tujuan pertama, IGRS bisa membantu game developer Indonesia dalam memasarkan produk yang sejalan dengan nilai kebudayaan dan nilai luhur bangsa Indonesia.
Tujuan selanjutnya, sistem rating game asal Indonesia ini ingin membantu masyarakat, terutama orang tua, agar dapat memilih game dengan bijak sesuai dengan kelompok usia anak.
“Dengan mengetahui sistem rating game, harapannya orang tua zaman sekarang dapat mengawasi dan mendampingi anak dengan lebih baik agar masa depan anak pun lebih terarah,” tutur Luat Sihombing.
Aplikasi Gim Bimbingan Orang Tua: Gimbot
Selain melalui IGRS, orang tua kini juga bisa mencari tahu informasi rating game melalui Aplikasi Gimbot: Gim Bimbingan Orang tua.
Gimbot bisa menjadi sarana edukasi dan informasi yang membantu orang tua untuk lebih memahami game yang dipilih anak berdasarkan pengelompokan usia.
Yuk, cari tahu rating game yang sering dimainkan anak di https://igrs.id/ atau download Aplikasi Gimbot di Play Store!
Selain melalui aplikasi dan website, orang tua juga bisa memperoleh informasi dan tips seputar rating games dengan follow Instagram dan Twitter @gameratingid, serta pantau Facebook Page Indonesia Game Rating System.
Melalui pesan yang disampaikan di media sosial IGRS yaitu #TahuRatingSeruGaming, IGRS secara konsisten mengajak masyarakat pada umumnya dan khususnya kalangan orang tua untuk lebih aktif mengenali dan mendampingi anak saat bermain game.
Dengan mengetahui terlebih dahulu rating sebuah game, orang tua dan anak bisa lebih seru, aman dan nyaman dalam bermain game.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia