Suara.com - Ramai pembahasan tentangn Covid-19 varian Omicron membuat protokol kesehatan semakin penting. Agar perlindungan maksimal, yuk hindari kesalahaman memakai masker berikut ini.
Ancaman Covid-19 varian Omicron membuat negara-negara di dunia bersiaga menghadapi gelombang infeksi virus Corona selanjutnya.
Organisasi Kesehatan Dunia bahkan menyebut varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) yang artinya perlu mendapat perhatian khusus, karena risiko ancaman yang ditimbulkan.
Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk terus melakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar, termasuk memakai masker. Mengutip Healthline, berikut ini 5 kesalahan memakai masker yang wajib dihindari:
1. Menggunakan Masker di Bawah Dagu
Menggunakan masker di bawah dagu membuat hidung dan mulut Anda terekspos dan meningkatkan risiko infeksi virus.
2. Menggunakan Masker Tidak Menutupi Hidung
Menggunakan masker tidak menutupi hidung memungkinkan virus menginfeksi masuk lewat hidung.
3. Membiarkan Dagu Tidak Tercover Masker
Baca Juga: Satgas COVID-19 Ungkap Strategi Cegah Masuknya Varian Omicron ke Indonesia
Membiarkan dagu tidak tercover masker menurunkan tingkat perlindungan terhadap virus.
4. Menggunakan Masker Terlalu Longgar
Masker yang terlalu longgar meningkatkan risiko virus masuk lewat sela-sela masker.
5. Menggunakan Kembali Masker yang Basah atau Kotor
Menggunakan masker yang basah atau kotor menurunkan tingkat perlindungan terhadap infeksi virus.
Kemenkes Tingkatkan Whole Genome Sequencing untuk Cegah Varian Omicron
Untuk mengantisipasi masuknya varian Omicron, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan akan meningkatkan kapasitas whole genom squencing.
Whole genom sequencing adalah kegiatan pengurutan genom (struktur) virus yang menyebar dan menginfeksi beberapa orang dalam satu wilayah.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa whole genom squencing akan dilakukan terhadap spesimen atau sampel yang dinyatakan positif Covid-19.
"Semua spesimen positif dilakukan whole genom sequencing, terutama negara yang sudah melaporkan berupa kasus konfirmasi adanya varian Omicron, maupun kasus probable atau kemungkinan," ujar Nadia dalam acara diskusi Hari HIV/AIDS Sedunia Kemenkes, Senin (29/11/2021).
Adapun beberapa negara yang sudah dimasuki varian Omicron di antaranya adalah 11 negara di Afrika, Prancis, Belanda, Kanada, dan sebagainya.
Sedangkan 11 negara di Afrika yang dilarang masuk ke Indonesia yaitu Afrika Selatan, Botswana, Hong Kong, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Namibia, Eswatini, dan Lesotho
Sehingga selain melakukan whole genom squencing, kata Nadia, pemerintah juga sudah melakukan pelarangan bagi warga negara asing (WNA) asal 11 negara untuk masuk ke Indonesia.
"Sementara WNA negara lain, yang pernah melakukan perjalanan ke 11 negara tersebut dalam 14 hari terakhir, itu melakukan karantina selama 7 hari," tutur Nadia.
Meski begitu warga negara Indonesia (WNI) yang dalam 14 hari terakhir melakukan perjalanan ke-11 negara yang dilarang, tetap diperkenankan pulang dan masuk ke tanah air, tapi harus karantina mandiri minimal 2 minggu.
"Sementara WNI yang kemudian sudah melakukan perjalanan 14 hari ke belakang dari 11 negara, masih bisa kembali ke Indonesia, tapi harus melakukan karantina selama 14 hari," pungkas Nadia.
Tag
Berita Terkait
-
Bye-bye Mata Panda! 5 Produk Perawatan Mata Terbaik agar Terlihat Cerah
-
5 Clay Mask Charcoal untuk Bersihkan Pori-Pori Wajah, Ampuh Angkat Komedo!
-
Keluarga Pasien Klarifikasi Usai Intimidasi Dokter di RSUD Sekayu, Dokter Tetap Tempuh Jalur Hukum
-
Profil dan Pendidikan Dokter Syahpri: Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien TBC
-
Kronologi Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Buka Masker, Keluarga Pasien Ngamuk Pelayanan Lamban!
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?