Suara.com - Kasus varian Omicron telah terdeteksi di Malaysia per kemarin, 2 Desember 2021. Menteri Kesehatan, Khairy Jamaluddin, membagikan kabar tersebut dalam sebuah pertanyaa.
Dilansir dari World of Buzz, Institute for Medical Research (IMR) telah melakukan tes PCR Genotyping Assay terhadap lebih dari 74 sampel positif Covid-19 yang terdeteksi di KLIA dari 11 November hingga 28 November.”
“Dari hasil uji PCR Genotyping Assay, salah satu sampel yang terdeteksi kemungkinan besar adalah varian Omicron. Urutan genom selanjutnya diimplementasikan menemukan hasil positif untuk varian Omicron pada 2 Desember”, tulisnya.
Kasus ini melibatkan seorang mahasiswa non-Malaysia berusia 19 tahun di sebuah universitas swasta di Ipoh, yang tiba dari Afrika Selatan melalui Singapura pada 19 November.
“Kasus ini telah diberi Perintah Pengawasan dan Pengamatan berdasarkan Pasal 15 Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (UU 342) dan akan menjalani karantina wajib di akomodasi yang disediakan oleh universitas di Ipoh”, ia berbagi, menambahkan bahwa pasien berangkat dari KLIA ke Ipoh dengan bus yang disediakan oleh universitas.
Ia menjelaskan bahwa deteksi kontak dekat dilakukan pada seluruh penumpang bus dan pengemudi, totalnya lima orang. Mereka telah menjalani tes skrining Covid-19 dan karantina wajib. Tes sampel pertama dan tes kedua pada kontak dekat dipastikan negatif.
Untuk mengendalikan dan menahan risiko varian Omicron lebih lanjut, pelancong yang datang dari negara berisiko tinggi akan diberikan perangkat pelacak di seluruh Perintah Pengawasan dan Pengamatan (karantina).
Wisatawan yang datang dari negara berisiko tinggi yang berencana menuju Langkawi juga harus menjalani tes deteksi Covid-19 tambahan pada hari ketiga dan kelima sejak tanggal kedatangan.
Secara terpisah, beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan upaya deteksi dini importasi varian baru COVID-19 Omicron (B.1.1.529) di Tanah Air dilakukan melalui metode S-gene target failure' (SGTF).
Baca Juga: Waspada Covid-19 Varian Omicron, Jokowi Ingatkan Polda-polda yang Jaga Perbatasan
"Omicron ini salah satu mutasinya di S spike (mahkota virus) itu bisa diidentifikasi oleh PCR. Ada metode namanya SGTF. Sehingga kalau kita pakai reagen PCR, dia tidak terdeteksi atau istilahnya target failure, tapi gene yang lainnya positif, itu kemungkinan besar Omicron," kata Budi Gunadi Sadikin saat menjadi pembicara dalam Ganesha Policy Podcast Ep.1: "BGS, Kapan COVID-19 Berakhir?" yang diikuti dari YouTube Ikatan Alumni ITB.
Budi mengatakan Kemenkes telah mengaktifkan 12 laboratorium tes PCR di setiap perbatasan negara, baik itu darat, laut maupun udara, untuk mengecek sampel virus dari pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa