Suara.com - Keju kerap digunakan dalam beberapa campuran makanan, mulai dari campuran roti, atau topping suatu hidangan. Tapi, keju sendiri juga cukup beragam, baik dari sisi jenis maupun kandungan gizi.
Penting untuk cermat memilih keju yang bergizi. Seperti dikutip dari ANTARA, Ketua Indonesia Sport Nutrition Association Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes mengatakan, keju yang baik adalah yang mengandung zat gizi yang sama seperti susu karena penganan itu merupakan olahan susu.
"Keju merupakan olahan susu, mestinya zat gizi dalam keju harus sama dengan susu. Memilih keju harus tahu zat dalam keju harus sama pada zat dalam susu," kata Pengurus DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).
Seperti halnya susu, keju juga harus mengandung tinggi kalsium, protein dan vitamin D. Protein bermanfaat untuk pertumbuhan anak, kalsium untuk kepadatan tulang atau tempat jaringan menempel, sementara vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium.
Vitamin D juga berperan dalam kesehatan pencernaan terutama mikrobiota untuk meningkatkan penyerapan zat gizi dan memberikan respons peningkatan kinerja sel-sel darah putih dalam daya tahan tubuh serta memberikan respons pada otak untuk mengeluarkan hormon bahagia.
"Jadi anak kalau vitamin D-nya cukup, mood-nya bagus. Kalau mood-nya bagus, dia bisa makan apa saja," kata Rita.
Dia menegaskan, vitamin D merupakan zat dasar yang ada pada susu dan mestinya ketika diolah jadi keju tidak akan hilang. Jadi, baik itu kalsium, protein dan vitamin D yang terkandung dalam susu semestinya juga tetap ada dalam keju, termasuk keju cheddar.
Keju cheddar merupakan jenis keju yang terbuat dari susu sapi yang sudah dipasteurisasi dan biasanya bertekstur cenderung keras, berwarna putih pucat serta memiliki rasa yang tajam dan gurih.
“Berbagai manfaat yang diberikan oleh keju cheddar tentu tak lepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya, seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi ibu untuk memastikan keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas,” tutur Rita.
Baca Juga: Selain Susu, Ini 5 Makanan yang Mengandung Kalsium
Penelitian dari National Library of Medicine menunjukkan, produk olahan susu yang kaya kalsium, salah satunya keju cheddar, terbukti dapat meningkatkan kepadatan tulang anak. Selain itu, keju cheddar juga bisa berperan sebagai sumber energi yang tinggi kalori agar buah hati bisa terus bergerak dan tidak mudah merasa lelah.
“Keju cheddar dari susu asli, jadi zat yang ada di dalam mestinya ada tiga komponen utama tadi," demikian kata Rita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya