Suara.com - Wasting alias berat badan anak sangat rendah bisa mengancam masa depan anak. Sayangnya, pandemi Covid-19 yang terjadi menghambat penanganan wasting di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Kartini Rustandi. Ia menyampaikan, kecukupan asupan gizi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan akses serta pemanfaatan pangan, dimulai di masyarakat hingga level keluarga bahkan individu.
Ia menambahkan, intervensi gizi spesifik dalam kegiatan percepatan penurunan stunting perlu dilakukan secara komprehensif termasuk di dalamnya upaya penurunan wasting.
"Beberapa kegiatan antara lain penguatan, pemantauan tumbuh dan kembang balita, promosi, dan konseling serta pemberian makanan bayi dan anak, suplementasi zat gizi mikro, pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang, serta bagaimana perbaikan tatalaksana gizi buruk pada balita yang menjadi bagian dari transformasi kesehatan," tuturnya.
Menurutnya, perlu optimalisasi seluruh kegiatan gizi spesifik yang didukung oleh gizi sensitif oleh seluruh sektor yang terkait dalam penurunan wasting.
Kartini mengemukakan, berdasarkan data survei status gizi balita di Indonesia pada tahun 2019, jumlah wasting tercatat sebesar 7,4 persen dan 1,7 persen di antaranya adalah gizi buruk.
"Jika dibandingkan tahun 2013, prevalensi wasting mengalami penurunan 10,2 persen," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Kartini juga menyampaikan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes memberikan apresiasi atas tersusunnya peta jalan operasional Global Action Plan (GAP) Wasting di Indonesia.
Peta jalan itu, lanjut dia, akan menjadi acuan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan yang terintegrasi antara pemerintah, pihak swasta, akademisi, organisasi profesi, mitra pembangunan, dan seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah.
Baca Juga: Kemenkes: Stunting Bukan Hanya Masalah Kurang Gizi
"Kami mengucapkan terima kasih juga kepada lima badan PBB yaitu FAO, WFP, WHO, UNHCR, dan UNICEF yang telah memberikan masukan dan dukungan terhadap pemerintah Indonesia, khususnya di bidang kesehatan untuk perbaikan gizi masyarakat dalam upaya penurunan wasting sehingga dapat dilakukan secara cepat tepat dan terintegrasi," tuturnya.
Berita Terkait
-
Ashanty Pamer Rutinitas Skincare Super Lengkap, tapi Netizen Soroti Wajahnya yang Terlihat Kurus
-
Ulasan Buku Cantik itu Ejaannya Bukan Kurus: Kiat Pede Meski Bertubuh Gemuk
-
Viral Jaguar di Ragunan Terlihat Lemas, Manajemen: Tidak Semua yang Kurus Berarti Sakit
-
Buku Cantik Itu Ejaannya Bukan Kurus: Ajarkan Makna Penerimaan Tanpa Syarat
-
BGN Sentil Timnas Indonesia Sering Kalah karena Kurang Gizi, 3 Pemain Tidak Kuat Main 90 Menit
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan