Suara.com - Kabar bohong atau hoaks mengenai Covid-19 dan vaksinasi masih bergulir meski pandemi telah terjadi selama dua tahun. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat ada 17 isu hoaks mengenai Covid-19 yang beredar selama seminggu terakhir.
Hoaks kebanyakan beredar di media sosial Facebook dan korbannya bisa dari berbagai macam usia.
"Secara keseluruhan, pada minggu ini total pertambahan hoaks tentang Covid-19, vaksinasi, dan PPKM adalah sebanyak 17 isu di 74 unggahan media sosial," kata juru bicara KemenKominfo Dedy Permadi dalam rilis KPCPEN, Kamis (9/12/2021).
Data Kemenkominfo, hoaks mengenai Covid-19 secara umum ditemukan ada 2.020 isu pada 5.228 unggahan di media sosial. Sebaran unggahan terbanyak ada di Facebook dengan jumlah 4.527 unggahan.
Kemudian, hoaks terkait vaksinasi ada sebanyak 408 isu pada 2.489 unggahan media sosial, persebaran terbanyak juga pada platform Facebook sejumlah 2.297 unggahan.
Sedangkan terkait hoaks PPKM, ditemukan sebanyak 49 isu pada 1.250 unggahan, terbanyak juga ditemukan di Facebook sejumlah 1.232 unggahan.
Dari ketiga isu hoaks tersebut, menurut Dedy ada enam kabar bohong yang spesifik terkait varian omicron juga efek samping vaksinasi. Di antaranya:
1. Omicron Bukan Varian Baru
Pada 2 desember tersebar hoaks melalui sebuah gambar tangkapan layar pada situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan bahwa varian Omicron terdaftar pada November 2020 dan bukan varian COVID-19 terbaru.
Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Yakinkan Varian Omicron Belum Masuk Indonesia
2. Penyintas Covid-19 Tak Perlu Vaksinasi
Pada 3 Desember beredar hoaks melalui sebuah video di media sosial yang menyatakan kalau penyintas Covid-19 tidak perlu divaksinasi karena memiliki kekebalan natural.
3. Poster Film Omicron
Pada 3 Desember beredar disinformasi di media sosial mengenai poster film berjudul The Omicron yang disebut tayang pada tahun 1963.
4. Omicron Komplikasi Covid-19
Pada 4 Desember beredar disinformasi postingan di media sosial yang membagikan daftar dugaan gejala virus Corona varian Omicron dan menyiratkan bahwa gejala tersebut sebenarnya adalah komplikasi dari vaksin Covid-19.
Berita Terkait
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Viral Video SPBU Larang Kendaraan Mati Pajak Isi BBM, Pertamina: Hoaks!
-
Dewa Gede Adiputra Geram, Ambil Langkah Hukum Soal Hoaks yang Seret Nama Maharani Kemala
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!