Suara.com - Menyoroti kasus pemerkosaan belasan santriwati hingga hamil di salah satu Pesantren di Bandung, Jawa Barat, Kementerian Kesehatan atau Kemenkes akan 'masuk' ke pesantren untuk sosialisasi kesehatan organ reproduksi sekaligus pendidikan seksual.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Kesehatan Masyarakat, drg. Kartini Rustandi, M.Kes, cara ini dilakukan dengan menggandeng para ibu muslimah dari Nahdlatul Ulama (NU), agar petugas kesehatan bisa memberikan penyuluhan di pesantren.
"Sekarang tahun ke depannya ini, kita sudah mulai masuk ke pesantren-pesantren, kita manfaatkan ibu-ibu muslimah, ibu NU, untuk membina pesantren. Tentu kembali lagi harus dikuatkan oleh teman-teman di puskesmas maupun dinas kesehatan," ujar drg. Kartini di Boyolali, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021).
Kebijakan ini diambil agar materi pendidikan seks dan kesehatan organ reproduksi tidak lagi dianggap tabu, dan jadi salah satu informasi kesehatan yang perlu diperhatikan, termasuk oleh remaja di pesantren.
"Kalau dibilang sekaligus, ya, nggak bisa dibilang sekaligus, kita bertahap memulai, bahwa bagaimana adik-adik kita paham reproduksi," jelasnya.
Drg. Kartini juga mengatakan bahwa sudah seharusnya para orangtua, ahli, media berita, hingga media sosial tidak ragu membahas pendidikan seks dan memberikan informasi kesehatan organ reproduksi secara baik dan benar. Dengan begitu, pengetahuan yang didapat tidak setengah-setengah.
"Memang kita bilang kita beragama, tapi bukan berarti nggak boleh memberi informasi. Tabu jadi tantangan kita, justru itulah yang membuat kita setengah mati, kita harus apa," ungkapnya.
Menurut drg. Kartini, menyampaikan pendidikan seksual dan pengenalan kesehatan organ reproduksi bukan berarti mengarahkan anak untuk melakukan seks bebas.
Tapi untuk mendidik anak mengetahui tentang kesehatan organ intim, tujuannya agar tidak terserang berbagai penyakit seksual menular atau IMS, dan berbagai penyakit tidak menular di organ intim.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Minta Hukuman Mati Ustad yang Hamili Santri
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia