Suara.com - Keberadaan probiotik atau bakteri baik dalam usus memang bermanfaat untuk pembusukan sisa makanan agar bisa keluar dari dalam tubuh. Tak heran, ada beragam produk suplemen maupun minuman yang mengklaim terdapat kandungan jenis probiotik.
Namun demikian, dokter sebenarnya tidak menyarankan masyarakat mengonsumsi produk minuman probiotik setiap hari. Karena kandungan gula dalam produk minuman probiotik kemasan terlalu tinggi.
"Probiotik dalam usus sangat bermanfaat, tapi di dalamnya hanya ada satu bakteri, yaitu Lactobacillus. Penelitian belum secara jelas menemukan jenis bakteri mana yang paling berperan dalam mencegah kanker. Tapi secara umum, probiotik sangat bermanfaat," kata Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD., dalam webinar bersama Medistra Hospital, Sabtu (11/12/2021).
"Hanya satu kelemahan minuman probiotik, gulanya tinggi sekali. Minum sesekali boleh, tapi saya tidak sarankan itu untuk mencegah kanker usus," imbuhnya.
Sumber probiotik juga bisa didapatkan dari tempe. Menurut Prof. Aru, sumber probiotik alami dari makanan lebih aman dikonsumsi setiap hari karena tidak berlebihan mengandung gula, tergantung dari cara memasaknya.
Ia menekankan bahwa gaya hidup dan pola makan memang sangat mempengaruhi faktor risiko kanker secara umum. Khusus kanker usus besar, salah satu cara pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan konsumsi lebih banyak makanan berserat dan juga membatasi sumber lemak.
"Makanan yang ada lemaknya tidak apa-apa. Tapi kita juga harus membuat makanan itu cepat keluar dari tubuh dengan makan serat yang banyak. Jadi kalau makan buah, jangan telalu sering di jus. Juga sayuran, agar-agar juga menolong. Puding lokal dari rumput laut itu yang sehat. Itu yang membuat kotoran cepat keluar," tuturnya.
Selain itu, gaya hidup seperti kebiasaan merokok juga sama berisikonya untuk penyakit kanker usus besar. Ia menjelaskan bahwa zat kasinogen pada asap rokok bisa meningkatkan risiko kanker.
Tambahan lainnya, Prof. Aru menyarankan agar biasakan melihat kondisi feses usai buang air besar. Jika terdapat darah dalam kotoran, meski tidak terasa sakit sama sekali, perlu diwaspadai sebagai gejala kanker dan segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk deteksi dini.
Baca Juga: Tak Cuma Yogurt, Makanan Berikut Juga Baik untuk Kesehatan Usus
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!