Suara.com - Update Covid-19 global dalam 24 jam terakhir dilaporkan bertambah 438.599 kasus. Di waktu yang sama, angka kematian akibat infeksi virus corona itu juga bertambah sebanyak 4.616 jiwa.
Data pada situs worldometers per Selasa (14/12) pukul 07.45 WIB menunjukkan total kasus Covid-19 secara global telah mencapai 270,99 juta dengan kematian lebih dari 5,32 juta.
Keberadaan varian omicron yang telah menyebar ke banyak negara jadi ancaman baru.
Inggris bahkan melaporkan kematian pertama yang dikonfirmasi terkait dengan virus corona varian Omicron.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan bahwa varian Omicron menyumbang sekitar 40 persen dari kasus Covid-19 di London. Lonjakan itu menyebabkan keterisian di rumah sakit meningkat.
"Sayangnya, setidaknya satu pasien telah dipastikan meninggal dengan Omicron," kata Boris, dikutip dari Channel News Asia.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan kepada AFP bahwa diperkirakan kasus itu menjadi kematian pertama terkait varian yang dikonfirmasi.
Tetapi, ECDC juga mengatakan kalau banyak kematian akibat virus corona yang berkaitan dengan varian omicron di seluruh dunia tidak diurutkan secara genom. Sehingga mustahil untuk mengetahui apakah yang terjadi di Inggris menjadi kematian Omicron pertama di dunia.
Di Afrika Selatan, tempat mutasi virus itu pertama kali diidentifikasi, tidak ada kematian terkait Omicron yang diumumkan secara resmi, kata departemen kesehatan.
Baca Juga: Data dari Inggris Sebut Varian Omicron Menyebar Lebih Cepat daripada Varian Delta
Sementara Inggris telah membunyikan alarm bahaya paparan Covid-19 karena tingkat penularan yang tinggi dan meningkatnya angka perawatan di rumah sakit.
Boris mengatakan bahwa tindakan darurat diperlukan untuk mencegah rumah sakit semakin penuh dengan pasien Covid-19 dan membuat tenaga kesehatan kewalahan dalam beberapa minggu ke depan.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengumumkan ada 4.713 kasus Omicron pada Senin (13/12), naik 1.576 dalam 24 jam.
Tingkat vaksinasi tinggi di Inggris, dengan lebih dari 81 persen atau 46,7 juta populasi berusia 12 tahun ke atas telah divaksinasi dosis kedua. Sekitar 23 juta atau 40 persen sudah disuntik booster.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya