Suara.com - Meski masih dalam pandemi Covid-19, kasus tuberkulosis (TBC) tetap harus jadi perhatian. Sebab, Indonesia berada di ketiga dunia dengan kasus TB terbanyak di dunia.
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan adanya bakteri mycrobacterium tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan.
TB yang sudah masuk ke Tanah Air sejak tahun 1970-an, yang artinya sudah lebih dari setengah abad di Indonesia.
Menurut data Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) DKI Jakarta 2019, saat ini menunjukan setiap harinya 2 orang meninggal karena TB.
Sedangkan angka nasional setiap harinya 11 orang penduduk Indonesia meninggal karena TB.
Hal ini dibenarkan dr. Ajeng Sukawati, Pengelola Program TB Sudinkes Jakarta Utara, bahwa endemik TB ini sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya, dan sudah memakan korban lebih banyak dibanding Covid-19.
"TB juga kayak gunung es belum semua terdeteksi, dan sebenarnya sudah memakan korban lebih banyak dibanding Covid-19," jelas dr. Ajeng kepada suara.com, dalam acara diskusi Eliminasi TB bersama Yayasan KNCV Indonesia (YKI), Selasa (14/12/2021).
Selain itu dr. Ajeng juga menemukan dalam data bahwa selama pandemi data kasus TB yang dilaporkan cenderung menurun, hal ini karena banyak orang enggan pergi ke rumah sakit atau puskesmas.
Sebagai contoh kasus TB di Jakarta Utara yang terlaporkan selama pandemi 2020-2021 hanya 3.000 kasus. Sedangkan di tahun 2019 sebelum pandemi ditemukan 5.000 kasus TB di masyarakat.
Baca Juga: Terkendala Masalah Transportasi, Pasien TBC-RO Bisa Gagal Selesaikan Pengobatan
"Padahal prevalensi TB kita di Jakarta Utara itu ada sekitar 6.000 kasus, dan ini yang belum kita temukan dan obati, serta masih berisiko menularkan dan menambah kasus TB baru," tutup dr. Ajeng.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Menko PMK Pratikno Ajak Masyarakat Aktif Perangi TBC: Cegah Indonesia Jadi Peringkat Satu Dunia!
-
Kematian Akibat TBC Lampaui Covid-19, Menko PMK: Skrining dan Kampanye Harus Masif!
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis