Suara.com - Pengobatan tuberkulosis (TBC) yang butuh waktu berbulan-bulan menjadi salah satu hambatan penanganan kasus TBC di Indonesia. Jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk berobat ditambah biaya transportasi yang mahal bisa membuat pasien enggan melanjutkan pengobatan.
Hambatan ini sangat dirasakan terutama oleh masyarakat miskin, yang tak jarang kehilangan pekerjaan karena harus mengobati penyakitnya.
Inilah yang dialami oleh pria berinisial J asal Pademangan, Jakarta Utara. J yang didiagnosis mengalami TBC-RO alias tuberkulosis resistan obat, perlu rutin pergi ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso agar penyakitnya tidak semakin parah.
Ia yang sebelumnya bekerja sebagai pemulung, harus mengobati penyakit TBC-RO agar tidak menulari anak-anak dan orangtua yang tinggal bersamanya.
Jarak antara RSPI Sulianti Saroso dan rumahnya yang cukup membuat J kesulitan dalam hal transportasi. Tak cuma jauh, pengobatan J pun sempat mengalami tantangan dalam hal pembiyaan.
Inilah yang membuat Pejuang Tangguh TBC-RO Jakarta memberikan pendampingan pengobatan pada J. PETA yang merupakan organisasi pasien penyintas TBC-RO di DKI Jakarta, memiliki visi agar seluruh pasien yang didampingi bisa menyelesaikan pengobatan hingga tuntas, dan memutus mata rantai penularan TBC-RO di DKI Jakarta.
Pada awal masa pengobatan, J diantar jemput oleh Desi, salah satu pendamping pasien dari PETA, dari rumah ke RSPI Sulianti Saroso untuk minum obat. Melihat semangat J yang luar biasa untuk sembuh, PETA mengadakan penggalangan dana untuk memudahkan J dalam mengakses layanan dan pengobatan TBC RO ke RSPI Sulianti Saroso.
Dari hasil penggalangan dana tersebut terkumpul donasi sebesar Rp 1.500.000 untuk dibelikan sepeda dan paket sembako untuk J. Saat ini J sudah rutin menjalani pengobatan TBC-RO selama 1 bulan.
“Alhamdulilah saya mendapatkan sepeda dari Hamba Allah melalui bantuan teman-teman PETA sehingga dapat membantu saya untuk bisa rutin pengobatan di rumah sakit,” ujar J yang kini mulai kembali bisa mencari nafkah, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Baca Juga: Kualitas Pengobatan Penyakit TB Dunia Menurun Selama Pandemi Covid-19, Kenapa?
Indonesia menduduki peringkat ketiga untuk negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia (Laporan WHO TBC Global 2021) dengan estimasi kasus TBC sebesar 824.000 dan 93.000 kematian per tahunnya.
Pada tahun 2020, di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 715 orang terdiagnosis TBC Resistan Obat (TBC RO) dan hanya 549 orang diantaranya yang memulai pengobatan TBC RO (data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, September 2021).
Selain itu, pasien TBC RO 2018 yang sembuh dan lengkap pengobatan masih rendah, yakni sebesar 45 persen.
Berita Terkait
-
Kronologi Dokter Diintimidasi dan Dipaksa Buka Masker Saat Tangani Pasien TBC
-
Profil dan Pendidikan Dokter Syahpri: Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien TBC
-
5 Lokasi Uji Klinis Fase 3 Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia, Segini Jumlah Targetnya!
-
Jadi Tempat Uji Coba Vaksin Tuberkulosis Bill Gates, Ini Keuntungan yang Didapat Indonesia
-
Ciri-Ciri TBC, Apakah Bisa Diobati Dengan Antibiotik?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut