Suara.com - Satgas Covid-19 meminta Posko PPKM ditingkat Desa/Kelurahan tetap aktif meskipun mungkin tingkat infeksi virus corona rendah atau sudah tidak ada. Tetapi, pengawasan tetap perlu dilakukan, terutama jelang liburan akhir tahun jika ada lonjakan kasus positif.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen dr. Alexander Ginting, SP.P., menjelaskan bahwa pengurus di posko PPKM tingkat Desa/Kelurahan itu bertanggungjawab untuk mendorong warganya apabila terkonfirmasi positif Covid-19 untuk pindah ke lokasi isolasi terpusat (isoter) milik pemerintah dekat runahnya.
Oleh sebab itu, Alex menyampaikan bahwa tempat isoter di tingkat Desa/Kelurahan jangan ditutup meskipun kasus positif Covid-19 telah tidak ada.
"Sebagaimana arahan Kasatgas Covid-19 Nasional bahwa isoter, meskipun kasusnya rendah ataupun nihil, tidak berarti harus ditutup," tutur Alex dalam diskusi virtual Satgas Covid-19, Selasa (14/12/2021).
Seperti tempat isoter yang baru dibuka pada Juli lalu di Jakarta, asrama pendidikan juga asrama haji, Alex mengatakan kedua lokasi itu teyap dibuka. Sehingga tim yang sudah dibentuk dan ditempatkan di isoter harus tetap dikoordinasikan dan dikonsolidasikan agar saat tiba-tiba terjadi lonjakan kasus, penanganan medis suah siap.
"Cara ini sebetulnya menjadi ujung tombak. Kita di hulu dengan diaktifkan PPKM posko desa dan kelurahan, maka kita bisa menghambat transmisi di komunitas. Ingat bahwa Delta masih ada di masyarakat meskipun kasusnya memang rendah," pesan Alex.
Apabila masyarakat abai menjalankan protokol kesehatan karena merasa infeksi Covid-19 telah rendah, Alex mengingatkan bahwa sikap itu berisiko mengakubatkan lonjakan kasus. Pada akhirnya, rumah sakit mapun tempat isolasi akan lewalahan.
Alex juga menyampaikan bahwa masyarakat tidak lagi diizinkan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) saat positif Covid-19. Sebab, belajar dari lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia pada Juli lalu, isoman justru berisiko menularkan virus corona keoada seluruh anggota keluarga di rumah.
Selain itu, pasien Covid-19 cenderung tidak terkontrol. Sehingga, berisiko alami perburukan hingga mengancam nyawa.
Baca Juga: Sisa 13 Pasien Covid-19 di Gunungkidul, 13 dari 18 Kecamatan Nol Kasus
"Oleh karena itu, bagi mereka yang sakit gejalanya ringan, kita harus dorong ke isoter. Yang mendorong harus posko PPKM desa dan kelurahan. Inilah peran Bapak RT dan RW. Jadi kalau ini bisa dilakukan dengan cepat, maka Rumah Sakit Wisma Atlet tidak akan penuh, termasuk juga rumah sakit di RSUD," ujar Alex.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat