Suara.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali menekankan pentingnya vaksin booster alias vaksinasi dosis ketiga, setelah adanya laporan kematian pertama karena Covid-19 varian Omicron.
Analisis data awal Inggris menunjukkan, vaksin booster dapat mencegah 75 persen infeksi simtomatik, ungkap para ilmuwan pekan lalu.
Pada Minggu malam lalu, lewat pidato yang disiarkan, Johnson mengumumkan pentingnya percepatan program vaksinasi di negara tersebut. Dari percepatan itu, ia meminta untuk membuka vaksinasi dosis ketiga bagi kelompok usia di atas 18 tahun.
“Tidak ada yang ragu bahwa gelombang pasang Omicron akan datang,” ungkapnya, mengutip CBS News.
“Saya khawatir sekarang, jelas bahwa dua dosis vaksin tidak cukup untuk memberi tingkat perlindungan yang kita semua butuhkan,” tegasnya.
Munculnya varian Omicron telah memicu gelombang kekacauan serta kekhawatiran dunia. Hingga saat ini, varian ini telah menyebar dan ditemukan di 63 negara, ungkap WHO.
Penyebaran varian ini juga terjadi di negara Inggris. Secara resmi, Pemerintah Inggris pada Senin lalu melaporkan, kasus kematian pertama ini terjadi akibat penularan varian Omicron.
Boris Johnson mengatakan, kematian itu dikonfirmasi ketika dia memperingatkan tentang kenaikan gelombang Omicron tinggi, bahkan kasus tersebut berlipat ganda dalam dua hingga tiga hari di seluruh Inggris.
Ketika varian Delta terus meningkatkan infeksi Covid-19 di Amerika Serikat, di Inggris sendiri kini telah mengalihkan fokusnya ke varian Omicron.
Baca Juga: Vaksin Booster Disebut Bisa Menangkal Varian Omicron, Lalu Siapa yang Berhak Menerima?
Oleh karena itu, Inggris mulai memberlakukan kembali beberapa pembatasan pada Senin guna memperlambat penyebaran Omicron. Selain itu, para ilmuwan juga diberi waktu untuk mencari tahu, seberapa menularnya varian ini di samping vaksinasi yang masih dilakukan hingga kini.
Bahkan, laporan menyatakan warga Inggris diminta untuk bekerja dari rumah, serta memakai masker pada saat beraktivitas di tempat umum. Dan, Pemerintah pun masih mempertimbangkan kemungkinan persyaratan bagi siapapun yang masuk ke tempat-tempat kerumunan, seperti konser dan klub malam.
WHO mencatat, pada Minggu lalu lewat data terbatas, ada indikasi awal bahwa orang yang divaksinasi penuh kemungkinan tidak memiliki antibodi yang cukup untuk melawan infeksi simtomatik dengan varian Omicron.
Namun, data lain yang dilaporkan oleh Pfizer dan BioNTech mengatakan, dosis suntik vaksin ketiga atau booster dapat memberi perlindungan optimal terhadap Omicron, seperti yang dimiliki rejimen dua dosis terhadap varian lainnya.
Berita Terkait
-
Waspada Varian Omicron XBB! Rentan Menginfeksi Orang yang Belum Pernah Sakit Covid-19
-
Mengenal Covid Varian Omicron XBB: Gejala hingga Cara Mencegah Penularan
-
Sudah Masuk Indonesia, Apa Gejala Covid-19 Varian XBB?
-
Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 Jelang Musim Dingin di AS, Vaksin Bivalen Jadi Terobosan Terbaru
-
Ini Dia Liz Truss, Perdana Menteri Inggris yang Baru, Simak Profilnya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara