Suara.com - Selebgram Edelenyi Laura Anna meninggal dunia, Rabu (15/12/2021). Seperti diketahui, perempuan berusia 21 tahun tersebut sebelumnya menderita spinal cord injury (SCI) atau cedera sumsum tulang belakang akibat kecelakaan.
Kabar kepergian Laura, yang tengah berjuang mendapatkan keadilan atas kasus kecelakaan yang disebabkan oleh mantan pacarnya, Gaga Muhammad, ini tentu mengejutkan banyak pihak.
Kepada para sahabatnya, sebelumnya meninggal, Laura sempat mengeluh sesak napas dan dilarikan ke IGD. Terkait hal tersebut, banyak yang bertanya-tanya mengenai penyebab kepergian perempuan yang juga sempat aktif membuat konten di YouTube tersebut.
Apakah cedera sumsum tulang belakang yang tengah dideritanya bisa menyebabkan kematian? Untuk menjawab banyaknya pertanyaan warganet, Spesialis Orthopedi dr. Asa Ibrahim Zainal Asikin, Sp.OT menjelaskan dalam Twitternya, jika hal tersebut dapat terjadi.
"Apakah spinal cord atau sumsum tulang belakang di leher bisa menyebabkan kematian? BISA.
Secara umum dibagi dua, kematian akibat SCI (spinal cord injury) yang early onset, dan late onset atau kematian yang cepat terjadi dan yang lambat terjadi," tulisnya mengawali utas yang ia buat.
Menurutnya, untuk tipe kematian cepat, biasanya disebabkan SCI yang letaknya tinggi, seperti di pangkal atas leher, sehingga selain lumpuh tangan kaki, kondisi ini juga menyebabkan lumpuh otot napas, yang membuat korban tidak bisa bernapas, akhirnya meninggal dengan cepat pada waktu kejadian.
Bukan cuma itu, tipe kematian cepat, dalam beberapa jam juga bisa disebabkan jika terjadi spinal shock, kondisi dimana hilangnya fungsi saraf secara menyeluruh yang tidak hanya menyebabkan kelumpuhan, tapi juga penurunan kekuatan dan denyut jantung. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang menyebabkan kematian.
Sementara untuk tipe kematian lambat atau late onset, beberapa yang paling sering terjadi adalah adanya komplikasi akibat kondisi korban yang mengalami kelumpuhan.
Baca Juga: Datang Melayat, Denny Sumargo Bawa Sepatu Mendiang Laura Anna
"Pasien yang lumpuh tidak bisa berjalan, banyak baring, sehingga terjadi peningkatan risiko infeksi paru-paru atau pneumonia. Pneumonia bisa menyebabkan sesak napas hingga kematian," tulis dia.
Selain itu, infeksi yang menyebabkan kematian juga bisa terjadi di tempat lain, misalnya akibat terlalu lama berbaring, terjadi pressure ulcer atau dekubitus atau luka pada kulit yang terus mengalami penekanan, hingga lukanya terinfeksi dan bisa menyebabkan sepsis atau masuk bakteri ke aliran darah.
Infeksi juga bisa terjadi pada saluran kencing. Di mana, pasien yang mengalami SCI tidak bisa buang air kecil, dan urinnya tertampung di kandung kemih, sehingga ia harus menggunakan kateter untuk mengalirkan urinya keluar.
"Nah, penggunaan kateter urin yang lama ini salah satu penyebab infeksi saluran kencing," tambah dr. Asa.
Untuk itu, lanjut dia, sangatlah penting bagi penderita SCI untuk secara rutin dilakukan mobilisasi, tidak hanya berbaring terus menerus, taoi juga dibantu untuk melakikan gerakan lain, seperti miring kanan, miring kiri, duduk, serta dilatih fisioterapi dengan gerakan-gerakan kaki dan tangan.
Selain itu, menjaga kebersihan kateter dengan baik atau menggantinya secara berkala juga wajib dilakukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja