Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan menyusul ditemukannya varian Omicron di Indonesia. Meski demikian, Budi meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan beraktivitas seperti biasa.
"Masyarakat tidak usah khawatir, dan panik dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Yang terpenting menjaga kewaspadaan dengan patuh pada protokol kesehatan. Terutama memakai masker dan menjaga jarak. Jangan berkerumun di acara dengan banyak orang" kata Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari ANTARA.
Budi meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas perjalanan ke luar negeri yang tidak penting sebab kasus Omicron di sejumlah negara sedang meningkat sangat cepat.
"Di Inggris yang semula cuma sepuluh per hari, naik 100an per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari. Lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli yang 50 ribu kasus per hari," katanya.
Ia mengatakan meski kasus Omicron di sejumlah negara yang terjangkit meningkat cepat, tapi perawatan pasien di rumah sakit masih relatif rendah. "Kalau Delta biasanya 20 persen, ini (Omicron) lebih rendah. Tapi kita harus tetap waspada, karena 20 persen dari 100 ribu orang, itu sama dengan 2 persen yang jauh lebih rendah dari 1 juta orang," katanya.
Budi mengatakan Omicron berpotensi memberikan tekanan di fasilitas pelayanan rumah sakit karena karakteristiknya yang cenderung cepat menular.
Sebelumnya Budi melaporkan kasus pertama Omicron di Indonesia dialami seorang petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet berinisial N yang diketahui pada 10 Desember 2021.
Meski N saat ini telah dinyatakan pulih, kata Budi, namun di luar itu Kemenkes telah mendeteksi lima kasus probable Omicron yang melibatkan pelaku perjalanan internasional dari warga negara Indonesia serta asing.
Budi mengatakan upaya yang tepat menghadapi Omicron di Tanah Air adalah bersikap tenang, waspada dan patuh pada Prokes.
Baca Juga: Pasien Pertama Omicron di Indonesia Tak Punya Riwayat ke Luar Negeri, Tertular dari Mana?
Selain itu, Budi juga mengajak partisipasi masyarakat dalam upaya survailens bila memiliki riwayat kontak erat maupun perjalanan dari daerah terjangkit Omicron.
"Kita juga harus percepat vaksinasi terutama pada lansia yang ke luar negeri. Pemerintah akan siapkan infrastrukturnya, rumah sakit, obat-obatan Molnuvirapir akan datang di akhir tahun ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia