Suara.com - Update Covid-19 global hari ini menunjukan Malaysia yang kembali menemukan kasus virus corona varian Omicron kedua.
Hal ini seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 dunia, data Worldometers, Kamis (17/12/2021) menunjukkan kasus baru bertambah 711 ribu infeksi, kematian bertambah 6.549 orang sehari.
Sehingga total kasus Covid-19, menjadi 273 juta warga dunia yang pernah terinfeksi virus corona, dan total korban jiwa sebanyak 5,3 juta orang meninggal karena Covid-19.
Kini di seluruh dunia ada 22,5 juta kasus aktif atau orang yang masih bisa menularkan Covid-19. Rinciannya 22,4 juta orang tidak bergejala atau bergejala ringan, dan 89 ribu orang sedang kritis atau bergejala berat.
Mengutip Channel News Asia, Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin kembali mengumumkan kasus varian Omicron kedua, yang dialami warga negara Malaysia berusia delapan tahun.
Warga berusia 8 tahun tersebut, baru tiba dari Nigeria melalui Qatar pada 5 Desember 2021 lalu.
Padahal kata Khairy, hasil tes PCR gadis tersebut sebelum berangkat dari Malaysia, dinyatakan negatif Covid-19.
"Tapi hasil tes PCR saat kedatangan pada 7 Desember dinyatakan positif. Ia tidak menunjukkan gejala dan hanya diminta menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," tutur Khairy.
Tapi anehnya, ibu dan saudara perempuan yang datang bersama gadis tersebut, pada hari kelima dan ke-11, keduanya dinyatakan negatif Covid-19.
Baca Juga: Studi di Afrika Selatan Buktikan Omicron Mampu Menembus Tubuh Orang yang Sudah Dibooster
Selanjutnya, sopir taksi yang mengantar gadis tersebut bersama ibu dan saudaranya juga diminta menjalani tes Covid-19.
Tapi baik sopir, ibu dan saudara gadis tersebut positif tapi tidak bergejala, dan ia diminta menjalani karantina selama 14 hari.
Akibat temuan ini, Malaysia menambahkan Nigeria dalam salah satu negara yang berisiko tinggi, dan pendatang dari negara ini wajib menjalani masa karantina.
Selain itu, Malaysia juga memasukan Afrika Selatan, Botswana, Eswathini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Zimbabwe dan Malawi sebagai negara berisiko tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia