Suara.com - Kemunculan varian Omicron telah memicu kekhawatiran di seluruh dunia. Penyebaran varian baru virus corona ini sendiri sudah masuk ke Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekarang ini sudah ada 77 negara yang melaporkan kasus varian Omicron.
Para ahli percaya bahwa varian Omicron mungkin sudah menyebar di sebagian besar negara meskipun belum diidentifikasi.
Di tengah kekhawatiran yang berkembang, dokter dan ahli juga mencatat sejumlah gejala yang terkait dengan varian Omicron. Supaya, semua oranng tidak mengabaikannya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Varian Omicron cenderung tidak menyebabkan gejala utama virus corona Covid-19. Sebelumnya, Dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan bahwa pasien yang terinfeksi varian Omicron tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan indra penciuman atau perasa.
Selain itu dilansir dari Times of India, pasien varian Omicron yang terinfeksi juga tidak mengalami hidung tersumbat dan demam tinggi.
Profesor Tim Spector, kepala aplikasi studi ZOE Covid Inggris, juga menyoroti bahwa gejala seperti demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman menjadi gejala yang kurang umum di antara pasien varian Omicron.
Varian Omicron yang sekarang memicu kekhawatiran ini justru hanya menyebabkan gejala ringan, yang mirip dengan gejala flu biasa.
Gejala varian Omicron ini termasuk sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, merasa lelah, dan sering bersin. Tapi, Profesor Spector mendesak semua orang dengan gejala ini untuk melakukan tes Covid-19.
Baca Juga: Hati-hati, 4 Kegiatan Ini Bisa Berisiko Spinal Cord Injury Seperti yang Dialami Laura Anna
Cara terbaik untuk memastikan Anda menderita pilek, flu atau virus corona Covid-19 varian Omicron adalah melakukan tes RT-PCR.
Profesor Spector merekomendasikan siapa pun yang mengalami gejala flu untuk melakukan tes Covid-19 guna mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Selain itu, orang yang mengalami gejala pilek atau flu juga harus mengisolasi diri di rumah dan tidak kontak fisik dengan siapa pun. Karena, karantina mandiri adalah langkah preventif untuk melindungi orang-orang di sekitar.
Tapi, Anda tidak boleh menyepelekan varian Omicron, meskipun hanya menyebabkan gejala ringan. Laporan terbaru WHO menunjukkan bahwa varian Omicron ini menyebar pada tingkat yang tidak terdeteksi pada varian virus corona sebelumnya.
Menurut kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus sudah menyebar ke hampir semua negara. Oleh karena itu, penyebaran varian Omicron ini tidak boleh disepelekan.
Dalam wawancara baru-baru ini, Dokter Afrika Selatan, Angelique Coetzee mengatakan bahwa pasien yang tidak divaksinasi cenderung mengalami gejala yang lebih intens dibandingkan dengan mereka yang sudah vaksinasi.
Seperti diketahui, vaksin Covid-19 mungkin tidak membuat Anda sepenuhnya kebal dari virus corona. Tapi, para ahli yakin vaksin bisa mencegah infeksi parah.
Bahkan, vaksin Covid-19 juga satu-satunya cara yang paling aman untuk mencegah infeksi parah dan komplikasi terkait varian Omicron.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas