Suara.com - Kasus Covid-19 varian omicron di Indonesia tercatat telah sebanyak 47 kasus, data Kementerian Kesehatan per Selasa (28/12). Satgas Covid-19 menyampaikan bahwa mayoritas pasien varian omicron tersebut tidak mengalami gejala.
"Mayoritas ialah kasus tanpa gejala atau gejala ringan dan akan segera di tracing dan ditangani dengan segera," kata juru bicara Satgas Covid-19 prof. Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/12/2021).
Ia menambahkan, kebanyakan kasus omicron di Indonesia dibawa oleh WNI yang baru pulang dari luar negeri. Oleh sebab itu, pemerintah mengetatkan pintu masuk ke Indonesia untuk mencegah makin banyaknya kasus Covid-19 varian omicron.
Sebab, penularan varian omicron juga meningkat secara global. Wiku menyampaikan bahwa saat ini varian omicron telah terdeteksi di 115 negara sejak pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada pertengahan November lalu. Sedangkan total kasus telah lebih dari 184 ribu.
"Inggris menempati tempat pertama dengan jumlah kasus tertinggi di dunia. Peningkatan konstan juga terlihat di Amerika Serikat, Jerman, dan Perancis di mana jumlah kasus omicron kini lebih tinggi dibandingkan dengan Norwegia dan Afrika Selatan," ujarnya.
Pengetatan di pintu masuk kedatangan di Indonesia diberlakukan, terutama bagi WNI yang datang dari negara dengan tingkat kasus omicron terdeteksi tinggi, lanjut Wiku.
Satgas Covid-19 berharap masyarakat juga bisa mengambil peran dalam mencegah varian omicron masuk ke Indonesia.
"Transparansi data yang disampaikan pemerintah terkait jumlah penularan omicron hendaknya disikapi sebagai peringatan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk alasan yang tidak mendesak," pesan Wiku.
Baca Juga: Cegah Omicron Menyebar saat Euforia Tahun Baru, Ketua DPR Minta Masyarakat Tetap di Rumah
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra