Suara.com - Pakar kesehatan telah memperingatkan semua orang untuk mencari bantuan medis darurat ketika mereka mulai menderita gejala virus corona Covid-19 yang buruk.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kulit pucat, bibir berwarna biru hingga kuku berwarna biru merupakan gejala virus corona Covid-19 yang buruk sehingga membutuhkan bantuan medis segera.
Tapi, himbauan ini muncul ketika para ahli mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 dan suntikan booster vaksin Covid-19 efektif memerangi gejala virus corona Covid-19 yang parah dan menurunkan risiko rawat inap hingga kematian.
Terlepas dari bukti bahwa varian Omicron lebih mudah menyebar, Dr Anthony Fauci mengatakan gejala varian Omicron tidak akan seburuk varian Delta.
Kepala penasihat medis administrasi Amerika, John Biden, mengatakan varian Omicron ini tidak menyebabkan lonjakan kasus rawat inap.
Hal ini semakin memperkuat pendapat ahli kesehatan bahwa orang yang sudah vaksinassi penuh, terutama mereka yang sudah mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19 lebih berisiko kecil dirawat di rumah sakit bila terinfeksi.
Sebelumnya dilansir dari The Sun, kita juga sudah mengetahui bahwa varian Omicron ini memicu gejala yang cukup berbda dari varian virus corona sebelumnya.
Gejala varian Omicron termasuk hidung meler, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan yang merupakan tanda-tanda paling umum.
Namun, semua orang disarankan mencari bantuan medis bila mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada terus-menerus, kebingungan dan kelelahan ekstrem.
Baca Juga: WHO: Dua Obat Antivirus Lebih Efektif Lawan Virus Corona Covid-19
Sedangkan, kulit picat, bibir dan kuku birus tidak termasuk gejala parah infeksi varian Omicron. Gejala tersebut kemungkinan besar dapat dikaitkan dengan sianosis yang disebabkan kekurangan pasokan oksigen.
Sianosis juga dapat menunjukkan bahwa pasien mengalami masalah kardiovaskular atau menderita penyakit paru-paru atau jantung atau pembekuan darah.
Sianosis merupakan pertanda kondisi medis serius dan sering terjadi disertai gejala kesulitan bernapas atau nyeri dada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan