Suara.com - Studi terbaru menunjukkan bahwa varian Omicron berdampak berbeda-beda pada paru-paru dan mungkin tidak terlalu parah seperti varian Delta.
Kepala penasihat medis Gedung Putih, Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa varian Omicron ini tidak bereplikasi terlalu parah pada paru-paru, meskipun replikasinya lebih cepat dari varian Delta di bronkus dan menimbulkan kekhawatiran.
Tapi, studi dari University of Tokyo menunjukkan bahwa varian Omicron menginfeksi dan menyebar cukup buruk pada paru-paru. Penelitian dari Belgia juga menemukan hal yang sama dengan subjek peneliti seekor hamster.
Saat ini, penelitian yang didanai NIH sedang berlangsung dengan melibatkan tikus dan hamster yang sedang menunggu hasilnya.
Fauci mengatakan bahwa data tersebut masih sangat awal dalam banyak hal. Tetapi, semua indikasi menunjukkan tingkat keparahan yang lebih rendah dari varian Omicron dibandingkan varian Delta.
"Sulit untuk menentukan tingkat keparahan yang berkurang, karena kekebalan yang sudah ada sebelumnya atau virulensi Omicron yang lebih rendah secara intrinsik, seperti yang disarankan oleh penelitian pada hewan," kata Fauci dikutip dari Fox News.
Dalam penelitian yang belum ditinjau sejawat, penulis dari Universitas Cambridge dan Universitas Tokyo melaporkan bahwa varian Omicron secara signifikan lebih baik daripada varian sebelumnya dalam menghindari antibodi yang diinduksi vaksin Covid-19.
Dr. Kei Sato, Dr. Ravi Gupta dan lainnya menciptakan virus sintetis yang membawa mutasi kunci dari varian Omicron dan varian Delta. Virus sintesis ini diuji terhadap sampel darah dari individu yang sudah vaksinasi, baik vaksin AstraZeneca maupun vaksin Pfizer.
Tim peneliti pun menggunakan virus sintesis untuk menginfeksi sel di organoid paru-paru untuk memahami seberapa efektif varian Omicron memasuki sel.
Baca Juga: Israel Menemukan Kasus Infeksi Flurona Pertama, Campuran Virus Corona dan Influenza
University of Cambridge menjelaskan protein lonjakan varian Omicron ditemukan kurang efisien daripada varian Delta dalam membelah reseptor protein ACE2 pada permukaan sel di paru-paru.
Saat varian Omicron memasuki sel paru-paru setelah membelah reseptor ACE2, varian ini tidak akan seperti varian Delta yang bisa menyebabkan fusi antar sel.
Meski begitu, WHO memperingatkan bahwa masih terlalu awal untuk menyimpulkan varian Omicron ini hanya menyebabkan infeksi ringan, sehingga mereka meminta semua orang tetap berhati-hati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja