Suara.com - Kementerian Kesehatan mengumumkan tambahan kasus baru Covid-19 varian omicron melalui transmisi lokal. Total kasus varian omicron melalui transmisi lokal per Senin (3/1) kini tercatat sebanyak 6 orang.
Sementara, 146 kasus lainnya merupakan penularan impor dari WNI maupun WNA yang datang dari luar negeri. Akumulasi kasus omicron kini tercatat 152 orang.
“Dari 152 kasus yang masuk ke Indonesia, setengahnya tanpa gejala, setengahnya lagi sakit ringan, mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih diatas 95 persen," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Jakarta pada Senin (3/1).
Budi melanjutkan, sekitar 23 persen atau 34 orang sudah kembali ke rumah karena dinyatakan sembuh. Sampai sekarang tidak ada pasien omicron yang membutuhkan perawatan serius di rumah sakit.
"Cukup diberi obat dan vitamin,” imbuhnya.
Rincian data Kemenkes, kasus Omicron di Indonesia masih didominasi dari para pelaku perjalanan internasional yang berasal dari Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan USA.
Karenanya, Kemenkes meminta masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke lima negara tersebut.
Budi mengingatkan bahwa penularan virus corona varian omicron terus meluas, terutama saat libur pergantian tahun dipastikan mobilitas masyarakat kian meningkat.
Selain melakukan pengetatan di seluruh pintu masuk internasional, Budi mengatakan kalau upaya antisipsi juga dilakukan dengan memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan termasuk aspek penunjang seperti SDM kesehatan, farmasi, dan alat kesehatan.
Baca Juga: PTM 100 Persen di Jakarta, Riza Sebut Belum Ada Kasus Omicron Selama Sekolah Tatap Muka
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat paparan varian omicron juga pasca libur pergantian tahun, Kemenkes menyediakan tambahan tempat tidur di sejumlah rumah sakit.
“Jumlah tempat tidur di Indonesia ada sekitar 400 ribu, 30 persen atau 120 ribu kita dedikasikan untuk Covid-19, sekarang yang terisi sekitar 240-250 ribu tempat tidur. Jadi masih ada room sekitar 110 ribu yang sebelumnya memang sudah kita alokasikan untuk Covid-19,” tuturnya.
Menkes menambahkan pada serangan varian delta pada pertengahan 2021, oksigen menjadi kebutuhan esensial bagi perawatan pasien Covid-19, baik di rumah sakit maupun pasien isolasi mandiri di rumah.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis, Kemenkes telah mendistribusikan kurang lebih 16 ribu oksigen konsentrator atau setara 800 ton per hari ke berbagai rumah sakit untuk perawatan pasien Cocid-19.
“Kita juga sudah menerima dan sedang memasang 31 oksigen generator. Saat ini 70 persen sudah selesai. Ini oksigen medis yang besar bahkan bisa mengakomodir kebutuhan satu rumah sakit,” ucapnya.
Kebutuhan obat terapi bagi pasien Covid-19 juga melonjak signifikan saat kenaikan kasus pada pertengahan tahun lalu. Belajar dari pengalaman tersebut, pemerintah telah menyiapkan stok obat yang telah siap didistribusikan apabila terjadi lonjakan permintaan obat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat