Suara.com - Hepatitis adalah suatu virus yang mengacu pada peradangan hati. Peradangan adalah reaksi jaringan terhadap iritasi atau luka yang umumnya mengakibatkan pembengkakan dan dapat menimbulkan rasa sakit.
Ada banyak penyebab hepatitis. Adapun penyebab hepatitis adalah virus dan dapat bersifat akut (berlangsung kurang dari enam bulan) atau kronis (berlangsung lebih dari enam bulan). Virus hepatitis dapat menyebar dari orang ke orang. Beberapa jenis virus hepatitis dapat menyebar melalui kontak seksual.
Diketahui, ada lima jenis virus hepatitis yang dikategorikan berdasarkan huruf A sampai E. Melansir dari berbagai sumber, adapun jenis-jenisnya yaitu sebagai berikut:
1. Hepatitis A
Hepatitis ini tidak menimbulkan infeksi berbahaya atau kronis. Selain itu, biasanya tidak mempunyai komplikasi. Umumnya, hati sembuh dari penyakit hepatitis A dalam kurun waktu beberapa bulan. Adapun kematian akibat hepatitis A biasanya karena gagal hati dan sejumlah penderita perlu transplantasi hati sebagai pengobatan infeksi hepatitis A akut. Hepatitis A dapat dicegah dengan vaksinasi.
2. Hepatitis B
Sekitar 22.000 kasus baru hepatitis B terjadi pada tahun 2017, dan sekitar 900.000 orang hidup dengan penyakit ini di AS. Sekitar 95% orang dewasa sembuh dari hepatitis B dan tidak terinfeksi secara kronis. Namun, beberapa kasus menyebabkan infeksi kronis seumur hidup.
Semakin dini hepatitis B tertular, semakin besar kemungkinannya menjadi kronis. Orang dapat membawa virus tanpa merasa sakit tetapi tetap dapat menyebarkan virus hepatitis. Hepatitis B dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Sembuh dari Hepatitis C, Begini Penampilan Gary Iskak di FFI 2021
3. Hepatitis C
Hepatitis C adalah salah satu penyebab paling umum penyakit hati di AS, dan pernah menjadi alasan nomor satu untuk transplantasi hati. Sekitar 75% sampai 85% pasien dengan hepatitis C mengalami infeksi hati kronis. Sekitar 2,4 juta orang di AS diperkirakan memiliki infeksi hepatitis C kronis.
Hepatitis C ini seringkali tidak menunjukkan gejala apapun. Selain itu, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah hepatitis C.
4. Hepatitis D
Hepatitis D hanya terjadi pada orang yang terinfeksi virus hepatitis B. Jika Anda divaksinasi hepatitis B, Anda akan terlindungi dari virus hepatitis D.
5. Hepatitis E
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan