Suara.com - Salah seorang pejabat tinggi kesehatan masyarakat Denmark mengatakan bahwa kemungkinan varian Omicron menjadi akhir dari pandemi virus corona ini.
Menurut pemimpin Statens Serum Institut (SSI) Denmark, Tyra Grove Krause, kemungkinan kita akan mengalami gelombang pandemi terakhir karena penyebaran Omicron massal memberikan tingkat kekebalan kawanan atau herd immunity yang baik.
Ia melanjutkan bahwa Covid-19 akan terus menguasai kehidupan masyarakat selama dua bulan ke depan tetapi infeksi kemudian akan mulai mereda.
"Ini mungkin akan membawa kita keluar dari pandemi, sehingga ini menjadi gelombang terakhir," ujar Krause, dilansir Independent.
SSI melaporkan pada Senin (3/1/2022) bahwa risiko rawat inap untuk infeksi Omicron kurang dari setengah varian Delta.
Laporan tersebut menggemakan hasil penelitian dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) sebelum ini, yang menunjukkan bahwa risiko rawat inap akibat infeksi Omicron hanya sepertiga dari Delta.
Meski begitu, Krause memperkirakan rumah sakit masih akan di awah tekanan dalam beberapa minggi mendatang, meski risikonya menurun.
"Omicron akan mencapai puncaknya pada akhir Januari, dan pada Februari kita akan melihat penurunan tekanan infeksi dan penurunan tekanan pada sistem perawatan kesehatan. Tapi kita masih harus berusaha di bulan Januari ini, karena akan sulit untuk melewatinya," sambungnya.
Selain menurunkan risiko rawat inap, Omicron juga menyebabkan Covid-19 yang kurang serius, seperti yang diduga oleh para ilmuwan sejak kemunculannya pada November tahun lalu.
Baca Juga: Varian Omicron Sebabkan Kasus Positif Covid-19 Meningkat, WHO Peringatkan Hal Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa