Suara.com - Lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang terjadi di seluruh dunia, dapat meningkatkan risiko munculnya varian baru yang lebih berbahaya, berikut peringatan WHO pada Selasa (4/1/2022), kemarin.
Masalah peningkatan kasus Omicron ini juga diungkap oleh Petugas Darurat Senior WHO, Catherine Smallwood. Dalam satu kesempatan, ia mengeluarkan nada peringatan yang tidak menyenangkan kepada AFP.
"Semakin banyak Omicron menyebar dan semakin banyak mereplikasi, besar kemungkinan akan lahirnya varian baru. Untuk sekarang, varian Omicron dapat menyebabkan kematian, mungkin lebih sedikit dibanding dengan varian Delta," ungkapnya kepada AFP, lewat laman Medical Express.
Sejak penyebaran varian tersebut, Eropa telah mencatat kasus infeksi Covid-19 lebih dari 100 juta sejak awal pandemi, dan lebih dari lima juta kasus baru terjadi pada minggu terakhir tahun 2021.
"Kami berada dalam fase yang sangat berbahaya, kami melihat tingkat infeksi meningkat sangat signifikan di Eropa Barat. Tapi, dampak sepenuhnya belum jelas," kata Catherine lebih lanjut.
Ia juga mencatat, penularan Omicron pada kasus tingkat individu dilaporkan mengalami penurunan rawat inap, dibanding dengan varian Delta. Akan tetapi secara keseluruhan, ia menegaskan dampak varian ini jadi ancaman besar.
"Ketika Anda melihat kasus meningkat secara signifikan, itu kemungkinan besar akan menghasilkan lebih banyak orang dengan penyakit parah, bahkan berakhir di rumah sakit dan juga meninggal," tegasnya.
Pada Selasa kemarin, (4/1/2022), Inggris menghadapi peringatan krisis rumah sakit yang disebabkan karena kekurangan staf.
Hal ini terjadi akibat gelombang kasus infeksi Omicron, di mana angka kasus tersebut mencapai 200.000 orang untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Varian IHU Punya 46 Mutasi, Ahli Prancis: Bukan Berarti akan Lebih Menular
"Dalam sistem kesehatan yang canggih dan berkapasitas baik, ada perjuangan nyata yang terjadi saat ini. Dan kemungkinan, ini akan terjadi di seluruh wilayah yang mengalami peningkatan kasus Omicron," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara