Suara.com - Varian baru Covid-19 IHU mencuri perhatian para ilmuwan di dunia karena memiliki 46 jenis mutasi. Varian tersebut pertama kali dideteksi oleh para peneliti di Institut Rumah Sakit Universitas Infeksi Mediterranee (IHU) yang berbasis di Marseille, Perancis bagian selatan pada awal Desember 2021.
Dari puluhan mutasi yang ditemukan di varian IHU, salah satunya terdeteksi mutasi N501Y yang pertama kali terlihat pada varian Alpha. Mutasi itu diyakini membawa sifat dapat lebih mudah menular.
Namun masih sedikit data penelitian mengenai karakteristik varian IHU. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga belum menentukan apakah varian B.16402 itu termasuk variant of concern atau variant of interest.
Epidemiolog Amerika Serikat Eric Feigl-Ding mengatakan, IHU sebenarnya tidak terlalu mengkhawatirkan dibandingkan dengan varian omicron dan delta.
"Saya belum terlalu khawatir tentang #B16402—saya ragu varian itu akan menang atas Omicron (5-6x lebih cepat dari Delta) atau Delta (yang 2x lebih cepat dari aslinya)," kata Feigl-Ding, dikutip dari akun Twitter pribadinya, Rabu (5/1/2022).
Menurutnya, kenaikan tingkat hunian ICU terhadap pasien Covid-19 dan kematian yang terjadi di Perancis bagian tenggara kemungkinan masih disebabkan karena infeksi varian delta.
Dari pengamatan awal, varian IHU juga masih dapat diidentifikasi menggunakan alat tes cepat PCR. Berbeda dengan varian delta dan omicron yang butuh pemeriksaan pengurutan genome.
"Itu bagus, tes pintasan lebih cepat daripada pengurutan seluruh genom," kata Feigl-Ding.
Ia mengingatkan bahwa meski berbagai varian baru Covid-19 terus bermunculan, tidak selalu varian tersebut akan menyebabkan virus lebih kuat dan infeksi jadi lebih parah.
Baca Juga: Terjadi Penularan Lokal 1 Keluarga di Jogja, Pemkot Pastikan Sebaran Covid-19 Tak Meluas
"Apa yang membuat varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang terkait dengan virus asli," jelas Feigl-Ding.
Senada dengan pernyataan tersebut, Manajer insiden WHO Abdi Mahamud juga menyampaikan kalau varian IHU diperkirakan tidak menyebabkan masalah besar terkait paparan Covid-19.
Saat ini, varian tersebut telah dalam pantauan WHO. Mereka mengetahui bahwa varian IHU memiliki banyak peluang untuk menyebar, namun tidak terlalu berbahaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan