Suara.com - Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa wanita yang dioperasi oleh ahli bedah laki-laki lebih berisiko alami komplikasi dan kematian daripada dioperasi oleh dokter wanita.
Hasil itu, yang terbit di JAMA Surgery pada Desember 2021 lalu, berdasarkan catatan lebih dari 1,3 juta pasien, menunjukkan bahwa bias gender implisit berpedan pada hasil bedah.
"Kami telah mengecewakan beberapa pasien wanita dan bahkan, beberapa tidak perlu jatuh dengan konsekuensi merugikan dan terkadang fatal," jelas rekan penulis studi Angela Jerath dari Universitas Toronto.
Untuk melakukan penelitian ini, para peneliti mengamati pasien yang menjalani salah satu dari 21 prosedur umum seperti pengangkatan kandung empedu atau jantung, operasi bypass di Ontario dari 2007 hingga 2009.
Sekitar setengah dari pasien menemui ahli bedah dari lawan jenis, lapor Insider.
Studi menemukan pasien wanita yang dirawat ahli bedah pria 32% berisiko meninggal, 16% lebih mungkin mengalami komplikasi, dan 11% berisiko dirawat kembali daripada mereka yang menemui ahli bedah wanita.
Hasil pasien laki-laki sebagian besar sama, terlepas dari jenis kelamin sang dokter. Tetapi beberapa pasien pria yang ditangani oleh dokter laki-laki 13% berisiko meninggal dibanding ketika dioperasi dokter wanita.
“Ahli bedah wanita melakukan sesuatu yang benar. Kita harus mencari tahu apa itu dan mengatasinya," tandas Jerath.
Baca Juga: Giring Kejeblos Lumpur Sidak Venue Formula E, Dokter Tirta Tolak Jadi Saksi
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia