Suara.com - Seiring berjalannya waktu, para ahli telah berusaha mempelajari varian Omicron. Mereka pun menemukan bahwa varian Omicron ini lebih menular dan tidak menyebabkan penyakit parah.
Para ahli juga tahu bahwa varian Omicron ini bisa menyebabkan gejala yang berbeda dengan varian Delta, yang sempat dominan secara global dan hampir setiap minggu para ilmuwan mengidentifikasi gejala baru.
Pada varian Omicron kali ini, para ahli melalui aplikasi King's College London menemukan dua gejala varian Omicron yang cukup berbeda dan ditambahkan ke dalam daftar gejalanya.
Profesor Tim Spector, yang memimpin penelitian yang dilakukan melalui Aplikasi ZOE, mengatakan orang-orang yang terinfeksi varian Omicron lebih sering mengalami mual dan kehilangan nafsu makan.
Selain itu, Dr Sanket Jain dari Rumah Sakit Masina, mengatakan pasien dengan varian Omicron juga mengalami muntah, mual, dan kehilangan nafsu makan.
Saat penelitian pertama kali menyadari penyebaran virus corona Covid-19 melalui populasi pada tahun 2020, gejala virus corona yang harus diwaspadai adalah batuk kering, kehilangan rasa dan kehilangan penciuman.
Munculnya varian Omicron mengubah ketiga gejala virus corona Covid-19 yang sempat jadi perhatian tersebut kurang dari 2 tahun. Kini, gejala virus corona yang terdeteksi lebih menyerupai gejala pilek.
Hal ini membuat virus corona Covid-19 lebih sulit dideteksi selama musim dingin. Karena, orang-orang yang mengalami gejala ini menganggap dirinya hanya pilek sehingga tidak perlu tes Covid-19.
Situasi ini bisa memicu lonjakan kasus virus corona Covid-19. Tapi dilansir dari Express, jumlah kasus varian Omicron di Afrika Selatan yang merupakan tempat asalnya justru sudah menurun drastis.
Baca Juga: Cegah Paparan Virus Corona, IDAI Minta PTM Tidak Hanya Dilakukan di Dalam Kelas
Sementara itu, data dari surat kabar di London menemukan bahwa sekitar dua pertiga wilayah London, yang menjadi pusat wabah varian Omicron di Inggris sudah mengalami penurunan tingkat kasus virus corona.
Hal ini bisa menjadi kabar baik bagi mereka yang tinggal di ibu kota dan menunjukkan bahwa varian Omicron mungkin mencapai puncaknya sebelum penurunan bertahap.
Selain itu, temuan ini juga akan memberikan indikator ke seluruh negara tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan varian Omicron untuk mencapai puncaknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025